Penganiayaan di Bali
BABAK BELUR Dianiaya Istri dengan Linggis di Duda Utara Karangasem, Nengah Rauh Harus Dibawa ke RS
Sementara saat ini pihak keluarga juga dibuat bingung, dengan biaya pengobatan. Nengah Rauh harus menjalani operasi, yang biayanya mencapai Rp30 juta.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, I Nengah Rauh (62) harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat luka cukup parah di sekujur tubuhnya.
Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan istrinya, Ni Nengah WR (60) yang diduga mengalami gangguan jiwa. Bahkan Nengah Rauh mengalami luka serius, setelah berkali-kali dianiaya dengan linggis besi.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Pasangan suami istri itu awalnya bertengkar adu mulut. Dalam luapan emosi yang tak terkendali, sang istri diduga mengambil sebuah linggis dan menyerang suaminya secara membabi buta.
Baca juga: IRONI Pulau Bali, Surga Dunia Tak Menghampiri Wayan Budiasa, Istri Depresi, Sekolah Anak Hanya Mimpi
Baca juga: BONGKAR Bangunan Melanggar di Pantai Bingin Badung! Siapkan 700 Personil Tim Gabungan
Korban terkapar dengan luka serius. Kedua pergelangan tangannya mengalami patah, disertai luka parah di bagian wajah dan pelipis. Warga yang mendengar keributan segera memberikan pertolongan.
Nengah Rauh dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun karena kondisinya cukup parah, ia segera dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan intensif. “Korban mengalami patah di kedua tangan dan luka parah di wajah. Setelah itu langsung dirujuk ke RSUD,” ungkap Kepala Wilayah Dusun Karangsari Kaje, I Made Alit Mastika.
Namun tragedi tak berhenti di situ. Amarah istri ternyata belum reda. Dalam kondisi yang semakin tidak terkendali, ia membeli bahan bakar minyak dan membakar dapur serta kasur di rumahnya sendiri.
Api dengan cepat melalap bagian dapur, namun berkat kesigapan warga, kasur berhasil diselamatkan sebelum si jago merah menjalar ke bangunan utama rumah.
“Warga cepat bertindak. Hanya dapurnya yang terbakar. Kasurnya sempat dikeluarkan dari kamar sebelum api makin besar,” lanjut Mastika.
Usai melakukan aksi pembakaran, pelaku langsung meninggalkan rumah. Kepanikan warga berubah menjadi upaya pencarian. Bersama aparat desa dan kepolisian, warga menyisir area sekitar. Setelah lebih dari tiga jam, Ni Nengah WR akhirnya ditemukan di rumah keluarganya yang berada di Dusun Karangsari Tengah.
Perempuan tersebut kemudian diamankan ke Polsek Selat untuk dimintai keterangan. Mengingat kondisinya yang diduga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), pihak berwenang memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Hingga kemarin, Rauh (62) masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karangasem, Minggu (20/7). Rauh yang sehari-hari sebagai petani, mengalami cedera parah pada sekujur tubuhnya. Ia dianiaya dengan besi linggis, hingga mengalami luka parah pada bagian wajah, pelipis, serta patah di kedua pergelangan tangannya.
Sementara saat ini pihak keluarga juga dibuat bingung, dengan biaya pengobatan. Nengah Rauh harus menjalani operasi, yang biayanya mencapai Rp30 juta. Namun informasi dari keluarga, biaya itu tidak dapat ditanggung jaminan kesehatan, karena cedera yang dialami Nengah Rauh akibat tindakan kriminal (penganiayaan).
“Keluarga korban menghubungi saya dan menyampaikan bahwa pengobatan tidak ditanggung BPJS. Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp 30 juta, belum termasuk biaya rawat inap dan pengobatan lanjutan lainnya,” jelas Mastika.
Keluarga sangat berharap, biaya pengobatan Nengah Rauh dapat ditanggung jaminan kesehatan. Mengingat kejadian tersebut juga merupakan musibah dan Nengah Rauh juga tercatat sebagai warga kurang mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan pemerintah.
Ia menambahkan, Nengah Rauh berasal dari keluarga tidak mampu dan selama ini hanya bekerja sebagai petani. Rumah tempat mereka tinggal pun berdiri di atas tanah milik pura (plaba pura), bukan milik pribadi.
Pihaknya sudah berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mencari solusi.
“Kalau memang tidak ditanggung BPJS, tentu kami harap ada bantuan dari instansi atau yayasan sosial. Beberapa yayasan sudah kami hubungi,” jelasnya. (mit)
17 Kasus Diusut Polres Gianyar, Ketut Sepi Diserang Pisau hingga ke Jalan hanya Gara-Gara Sampah |
![]() |
---|
KORBAN Penganiayaan, Sohihul Sampai Lebam, Tiba-tiba Didatangi Fauzi dan Dianiaya Gunakan Trisula |
![]() |
---|
DIHAJAR Tetangga di Sukasada Usai Salat Subuh, Sohihul Islam Luka Serius & Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Rekonstruksi Penganiayaan Warga Songan Bangli Pakai Pedang, Dua Tersangka Dihadirkan |
![]() |
---|
Pelaku Penganiayaan Dagang Lalapan di Nusa Lembongan Ditahan, Terancam 2 Tahun 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.