Penganiayaan di Bali

Petani Lansia di Karangasem Dianiaya Istri dengan Linggis, Keluarga Bingung dengan Biaya Pengobatan

Petani Lansia di Karangasem Dianiaya Istri dengan Linggis, Keluarga Bingung dengan Biaya Pengobatan

Istimewa
LUKA PARAH - Lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, I Nengah Rauh (62) harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat luka cukup parah di sekujur tubuhnya, Jumat (18/7/2025). 

Petani Lansia di Karangasem Dianiaya Istri dengan Linggis, Keluarga Bingung dengan Biaya Pengobatan

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Nengah Rauh (62) masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karangasem, Minggu (20/7/2025).

Lansia asal Banjar Dinas Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem itu mengalami luka dan cedera serius setelah dianiaya oleh istrinya yang diduga mengalami gangguan jiwa, Jumat (18/7/2025) lalu.

Baca juga: Diduga Terlibat Penganiayaan, Oknum Perbekel di Kecamatan Sukasada Dilaporkan ke Polres Buleleng

Nengah Rauh yang sehari-hari sebagai petani, mengalami cedera parah pada sekujur tubuhnya.

Ia dianiaya dengan besi linggis, hingga mengalami luka parah pada bagian wajah, pelipis, serta patah di kedua pergelangan tangannya.

Sementara saat ini pihak keluarga juga tengah dibuat bingung, dengan biaya pengobatan Nengah Rauh.

Baca juga: Berantas Premanisme dan Kekerasan, Polres Badung Ungkap Sejumlah Kasus Penganiayaan

Nengah Rauh harus menjalani operasi, yang biayanya mencapai Rp30 Juta.

Namun informasi dari keluarga, biaya itu tidak dapat ditanggung jaminan kesehatan, karena cedera yang dialami Nengah Rauh akibat tindakan kriminal (penganiayaan).

“Keluarga korban menghubungi saya dan menyampaikan bahwa pengobatan tidak ditanggung BPJS."

"Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp30 juta, belum termasuk biaya rawat inap dan pengobatan lanjutan lainnya,” jelas Kepala Wilayah Banjar Karangsari Kaje, I Made Alit Mastika, Sabtu (19/7/2025).

Baca juga: Kronologi Nengah W dari Korban Penganiayaan Jadi Tersangka, Desa Adat Besakih Tempuh Jalur Hukum

Keluarga sangat berharap, biaya pengobatan Nengah Rauh dapat ditanggung jaminan kesehatan.

Mengingat kejadian tersebut juga merupakan musibah dan Nengah Rauh juga tercatat sebagai warga kurang mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan pemerintah.

Ia menambahkan, Nengah Rauh berasal dari keluarga tidak mampu dan selama ini hanya bekerja sebagai petani.

Rumah tempat mereka tinggal pun berdiri di atas tanah milik pura (plaba pura), bukan milik pribadi.

Baca juga: VIDEO Kasus Penganiayaan Antar Siswa SMKN 7 Denpasar Bali, Kepala Korban Ditendang Berulang Kali

Pihaknya sudah berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mencari solusi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved