Kongres PDIP di Bali

KETUM Parpol Terlama di Indonesia, Megawati Kembali Pimpin PDIP, Dikukuhkan pada Kongres VI di Bali

Megawati kembali terpilih menjadi ketua umum partainya karena mendapat dukungan penuh dari seluruh kader partai.

ISTIMEWA/DOKUMENTASI HUMAS PDIP
PIDATO - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam acara Bimtek Anggota DPR-DPRD Fraksi PDI-P se-Indonesia di Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar Rabu (30/7).  

Menurut Dedi, peluang tokoh-tokoh potensial seperti Puan Maharani atau Prananda Prabowo untuk melakukan perubahan signifikan ke depan menjadi terbatas apabila Megawati terus memegang kendali terlalu lama. Hal itu juga berpotensi menciptakan ketergantungan berlebihan terhadap figur sang ketua umum. 

“Situasi ini justru tidak baik bagi PDI-P, loyalitas kader PDI-P akan kian menguat, sehingga menimbulkan ketergantungan,” ujar dia. 

“Kemudian hari saat Puan mengambil alih, Puan akan dirasa atau dianggap belum sepadan, begitu halnya dengan Prananda, sehingga perpecahan bisa saja terjadi,” sambung dia. 

Dedi menilai, transisi kepemimpinan dalam partai politik seharusnya dipersiapkan secara bertahap dan jangka panjang. Tanpa proses tersebut, partai justru rentan mengalami stagnasi bahkan kemunduran ketika tokoh sentral tak lagi aktif.

 “Megawati seharusnya memahami proses transisi itu perlu waktu yang lama, jika seperti sekarang PDI-P sebenarnya sedang menunggu kemunduran,” tutur Dedi. (ali)

Kongres PDIP di Nusa Dua Dijaga Ketat

Konsolidasi dan Kongres VI PDI Perjuangan (PDIP) digelar di BNDCC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Jumat (1/8).

Kongres digelar tertutup termasuk untuk media. Penjagaan juga sangat ketat bagi peserta yang akan masuk lokasi acara. Di pintu masuk BNDCC dijaga oleh Satgas PDIP, pecalang, hingga satpam hotel.

Setiap yang akan masuk diperiksa secara ketat. Mereka diminta menunjukkan ID card untuk bisa masuk arena BNDCC.

Beberapa peserta pun sudah memasuku lokasi acara. Di pintu masuk kawasan ITDC menuju arah BNDCC dipasangi penjor. Di kiri dan kanan pintu masuk dihiasi penjor dengan bambu dibungkus warna merah.

Sementara itu, Kongres hari pertama digelar usai salat Jumat. Kongres ini dibenarkan salah satu peserta yang juga anggota DPR yang namanya enggan disebutkan namanya. Ia menuturkan, pelaksanaan kongres ini diikuti oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara hingga Ketua KSP.

Selama kongres, ia menuturkan handphone (HP) disita dan tak boleh dibawa ke ruangan. “HP selama dua hari tidak boleh dibawa masuk. Memang selalu ketat,” paparnya.

Saat ditanya terkait kehadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, ia menuturkan Megawati Hadir. Sementara untuk Hasto Kristiyanto yang baru mendapat amnesti, ia mengatakan tidak hadir. “Bu Mega hadir, Pak Hasto nggak,” paparnya.

Terkait kongres ini, menurutnya baru dibicarakan setelah Bimtek di The Meru. Saat Bimtek, menurutnya juga ada pembicaraan terkait amnesti Hasto.

Hal senada diungkapkan, Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom. Menurutnya pihaknya sejak pagi (kemarin) sudah berada di lokasi kongres. Hanya Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PDIP yang bisa masuk ke ruang kongres. Mereka diangkut hingga ke ruang kongres dengan bus.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved