SAMPAI Kapan Pelabuhan Sanur Ditutup Akibat Gelombang Tinggi? Ini Kata Kepala KSOP Kelas II Benoa

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala KSOP Kelas II Benoa Aprianus Hangki, menegaskan bahwa penutupan aktivitas pelayaran di Pelabuhan Sanur, bukan dikarenakan adanya kegiatan evakuasi bangkai fastboat Bali Dolphin Cruise II.

Tetapi penghentian pelayaran lebih dikarenakan cuaca ekstrem khususnya gelombang tinggi. “Pada hari ini untuk Pelabuhan Sanur kami lakukan penundaan pelayaran, mulai pagi sampai siang ini mengingat kondisi alur masuk Pelabuhan Sanur itu cukup ekstrem.

Sehingga kami berkoordinasi dengan Pelabuhan Nusa Penida, ataupun Nusa Lembongan untuk tidak  memberangkatkan penumpang dengan tujuan Sanur,” ujar Hangki, Rabu 6 Agustus 2025.

Baca juga: TANGIS Haru Keluarga Kadek Adi Pecah! Jasad ABK Fastboat Bali Dolphin Cruise II Ditemukan Terdampar

Baca juga: WNA Nekat Slackline di Air Terjun Sekumpul Buleleng

Ia menambahkan, jika merujuk pada informasi yang disampaikan BMKG itu dengan kondisi gelombang tinggi saat ini akan berlangsung hingga 9 Agustus 2025.

Namun kami akan mengevaluasi setiap harinya, karena dasar informasi dari BMKG akan kami evaluasi terkait dengan kemungkinan apakah akan lebih buruk atau mereda (tinggi gelombangnya).

“Artinya BMKG merupakan warning awal bagi kami untuk memberikan informasi kepada nahkoda-nahkoda yang akan memberangkatkan kapalnya. Total ada 72 kapal dan 120 trip dalam satu hari (Pelabuhan Sanur ke Nusa Penida dan Lembongan PP),” jelasnya.

Lalu apakah besok penyeberangan dari Pelabuhan Sanur ke Nusa Penida dan Lembongan?

Pihaknya mengatakan akan melihat situasi dan kondisi serta laporan informasi cuaca pelayaran dari BMKG. Dan para operator kapal cepat serta penumpang pun, memaklumi kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang yang tinggi sejak pagi tadi.

“Bagi operator dan penumpang bisa memaklumi kondisi ini, dan bagi penumpang juga bisa mengambil beberapa alternatif dengan mereschedule, refund atau mengambil keberangkatan dari pelabuhan-pelabuhan lain,” imbuhnya. 

Selain itu Hangki lebih lanjut mengatakan untuk Bali Dolphin Cruise II ini, tidak melebihi muatan penumpang bahkan sesuai dengan kapasitas daya angkut maupun sertifikat keselamatannya.

“Kapasitas yang diizinkan untuk angkutan Dolphin II adalah 75 penumpang, ditambah 5 orang ABK jadi total 80 pelayar disesuaikan dengan alat keselamatannya (life jacket) ada diatas kapal,” ungkapnya.

Rata-rata per hari Pelabuhan Sanur melayani 80 hingga 90 trip, pulang pergi perjalanan kapal dari Sanur ke Nusa Penida dan Lembongan.

Untuk hari ini tercatat kurang lebih terdapat 72 kapal cepat tidak beroperasi dengan jumlah trip mencapai 80 hingga 90 kali.(*)