Catatan Kelam Sosok Kanibal Joe Metheny, Jual Daging Korbannya di Kios BBQ, Ungkap Rasa Daging Manusia dan Babi
TRIBUN-BALI.COM - Pada 1996, Joe "Si Kanibal" Metheny masuk dalam daftar pembunuh berantai.
Joe memutuskan untuk memotong tubuh korban untuk kemudian disajikan kepada orang lain sebagai makanan.
Dia mengaku telah membunuh beberapa wanita, memotong-motong tubuh mereka.
Tak hanya itu, Joe kemudian memberi daging dari korbannya itu kepada pelanggannya di kios BBQ-nya.
Mengubah semua orang menjadi kanibal tanpa mereka sadari.
Baca: Kenal Seminggu, Pemuda 24 Tahun Ini Mantap Nikahi Nenek 10 Cucu, Segini Maharnya
Baca: Pengakuan Kelompok Egianus Kogoya, Mengira Pekerja Proyek Adalah Anggota TNI, Salah Sasaran?
Baca: Bikin Status di Facebook, Egianus Kogoya Merasa Tak Bersalah dan Nyatakan Tanggung Jawab
Baca: Komandan Pembantaian Pekerja di Papua: Sasaran Serangan Kami Tidak Salah, Kami Siap Tanggung Jawab
Metheny juga bekerja sebagai sopir truk dan mengaku bahwa pembunuhan pertamanya dimotivasi oleh tindakan pacarnya, yang menelantarkan anak mereka karena dia merupakan seorang pecandu narkoba.
Dia terus membunuh sejak saat itu, dan berakhir dengan sekitar sembilan korban- setidaknya begitulah klaimnya.
Joe Roy Metheny lahir pada tahun 1955 dan tumbuh menjadi salah satu dari beberapa pembunuh yang menjual daging manusia sebagai makanan di awal 1990-an.
Sekitar 20 tahun setelah menjalani dua hukuman seumur hidup, Metheny ditemukan tewas di selnya pada Agustus 2018.
Menyajikan Daging Korbannya Untuk Pelanggan Di Kios BBQ-nya
Metheny mengaku membunuh dua wanita - Kimberly Spicer dan Catherine Ann Magaziner - sebelum memotong-motong mereka dan memasukkan daging mereka ke dalam wadah Tupperware yang disimpannya di trailernya.
Kemudian, dia memutuskan untuk membuka tempat BBQ kecil di sisi jalan Maryland yang sibuk dan melayani pelanggannya yang tidak curiga bahwa daging yang disajikan merupakan daging manusia.
Metheny mengklaim bahwa ada sedikit perbedaan antara daging babi dan daging manusia.
Mencincang Dua Pria Tunawisma Menjadi Potongan Dengan Kapak