Wayang Kulit tersebut didapatkannya dari keturunan Dalang Buricek di Gelgel.
Ia membeli benda pusaka tersebut seharga Rp 150 juta pada tahun 1990.
Selain itu ada juga ider-ider (kain) sepanjang 30 meter, dengan motif seni lukis klasik Kamasan.
Ider-ider tersebut didapatnya di Pura Bale Batur Kamasan dan dibuat pada abad ke 17-18 Masehi.
Bahkan koleksi-koleksi masterpiece tersebut, dan beberapa barang pusaka lainnya di museum Gunarsa sempat diwacanakan menjadi cagar budaya dan warisan budaya dunia oleh Unesco.
"Saya membutuhkan dukungan moril dari masyarkaat, untuk dapat meneruskan cita-cita alamahum Nyoman Gunarsa dalam menjaga karya seni bersejarah ini."
"Semua karya terjaga abadi, mulai dari koleksi era Majapahit, hingga Masa Kerajaan Gelgel yang menjadi puncak kejakyaan dan berkembangnya karya seni di Bali. Karya seni ini merupakan akar dari kebudayaan kita, dan harus dilestarikan sebagai jati diri masyarakat Bali,"ujarnya. (*)