Telah Dirancang Sejak 2018, Proyek Air Minum dalam Kemasan dari PDAM Badung Tak Kunjung Terealisasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Ketut Golak

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG –  Progam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dirancang Perusahan Daerah Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung pada tahun 2018 lalu hingga saat ini belum kunjung terealisasi.

Padahal program ini disebut-sebut untuk meningkatkan pendapatan.

Pasalnya, hingga kini PDAM Badung tidak memiliki inovasi yang benar-benar dirasakan masyarakat, termasuk mampu meningkatkan pendapatan.

Sejatinya, program AMDK tersebut cukup santer di tahun 2019 lalu.

BKPSDM Denpasar Tunggu Aturan Penggajian, 25 PPPK Nasibnya Belum Jelas

Monitoring dan Evaluasi Realisasi Anggaran TW IV T.A. 2019 Satker dan Satwil Jajaran Polda Bali

Harga Melonjak, Petani di Pangsan Badung Ini Tidak Paksa Cabainya untuk Segera Dipanen

PDAM mengklaim bahwa program tersebut  menjadi salah satu penopang pendapatan PDAM Badung selain pemungutan retribusi layanan air bersih ke industri dan rumah tangga.

Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Ketut Golak tak menampik bahwa program tersebut belum terealisasi.

Pihaknya mengatakan terkait program AMDK, pihaknya masih terus berproses.

“Kita masih berproses terhadap pembuatan AMDK ini, di tahun 2019 ini feasibility study-nya sudah dan kini prosesnya kepengurusan izin untuk membangun gedung operasinya,” ujarnya, Kamis (23/1/2020).

Pemprov Bali Pastikan Pelaksanaan SKD CPNS, Dilaksanakan 7 Hari dari Januari Hingga Februari 2020

Dishub Gianyar Bawa Masalah LPJ By Pass Ida Bagus Mantra ke Pusat

Warga Bangun Rumah di Lahan Negara dan Langgar Ini, Satpol PP Beri Waktu 2 Minggu Bongkar Bangunan

Pihaknya kembali menegaskan bahwa program tersebut akan rampung pada tahun 2020 ini.

Sehingga ia yakin PDAM Badung nantinya akan memiliki AMDK.

Lokasi untuk pembuatan airpun katanya sudah ditentukan, yakni berada di Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.

“Dari hasil kajian di sana (Desa Baha –red),  airnya layak untuk diminum dan debitnya airnya juga  cukup besar,” ungkapnya.

Lebih lanjut pejabat asal Desa Sobangan ini mengatakan, untuk brand air minum kemasan itu pun sudah disiapkan dengan nama “Tirta Giri”. 

Jumlah Wisatawan Australia Geser China di 2019, Bandara Ngurah Rai Layani 6.298.852 Wisman

Bekuk Spesialis Curanmor di Kuta Utara, Tim Opsnal Sempat Terlibat Aksi Kejar-kejaran

Warga Kesulitan Air Bersih, Polres Klungkung Bantu Suplai Air Bersih ke Desa Besan

Nama tersebut pun katanya memiliki sebuah arti, yakni air dari pengunungan.

“Kita masih berproses untuk izin pembangunan dan kita pastikan tahun 2020 ini air minum dalam kemasan tersebut sudah bisa dipasarkan. Nanti kita coba dulu pasarkan di Badung, setelah itu mengarah ke daerah lainnya,”terangnya

Sebelumnya  Inovasi yang dilakukan ini merupakan  tindak lanjut arahan pimpinan Pemerintah Kabupaten Badung  yakni Bupati Nyoman Giri Prasta.

Apresiasi ASDP, Kembang Hartawan Pilih Pembangunan Dermaga Eksekutif Daripada Jembatan Selat Bali

Rp 10 Miliar untuk Mengurus Lahan, Revitalisasi 3 Dermaga di Batur Bangli Mulai Berjalan Tahun Ini

4.500 Tenaga Honorer di Karangasem Terancam Nganggur

Tahun 2019 sudah dirancang untuk usaha baru itu.

Bahkan tim PDAM Kabupaten Badung juga telah melakukan kunjungan ke tempat pabrik air-air minum yang ada di Bali maupun di luar Bali.  

Mantan Direktur Perusahan Daerah Pasar Badung kembali menjelaskan semua inovasi yang akan diusulkan ini butuh kajian yang matang, sehingga tidak semena-mena menjalankan kegiatan.

“Semua ini butuh waktu, butuh kajian yang pasti, sehingga kita bisa lakukan. Kajiannya pun mencangkup wilayahnya di mana, bagaimana cara mengelola, dan anggarannya berapa,” pungkasnya.

Rp 10 Miliar untuk Mengurus Lahan, Revitalisasi 3 Dermaga di Batur Bangli Mulai Berjalan Tahun Ini

Sehari Dijatah 150 Nomor Antrean, Warga Serbu Disdukcapil Tabanan Urus E-KTP

Untuk diketahui, Bupati Badung Nymoan Giri Prasta  menginginkan pihak PDAM Badung  melakukan terobosan-terobosan dalam pelayanan.

Seperti mengatasi ketersediaan air saat musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan dan krisis air.

Sebaliknya, saat musim hujan air yang melimpah tidak terbuang percuma ke laut.

“Saya minta inovasinya, bagaimana air hujan atau limbah bisa dijadikan air minum. Itu satu konsep yang harus dikeluarkan PDAM Badung."

"Yang kedua aplikasi, misalnya komunikasi dengan pelanggan kalau sudah ada aplikasi kan tidak perlu ketemu, bisa diselesaikan dengan aplikasi ini,”jelasnya.

Bupati asal Pelaga Petang itu juga mengatakan inovasi yang dibuat PDAM bisa dengan membuat air kemasan yang diberikan kepada hotel dan masyarakat.

Sehingga ada inovasi baru yang benar-benar menguntungkan masyarakat

“Kan bisa membuat air kemasan. Jadi berapa ada hotel di Badung itu bisa memanfaatkannya,” pungkas Giri. (*)

Berita Terkini