Jelang Galungan, Pembeli Malas Tawar Menawar di Pasar, Serbu Kios Buah yang Lebih Praktis
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Tiga hari menjelang Galungan, beberapa kios pedagang buah di seputaran Jalan Puputan, Klungkung, Bali, Minggu (16/2/2020), tampak diserbu pembeli.
Hal ini membuat tidak ada peningkatan aktivitas jual beli yang signifikan di Pasar Galiran, yang selama ini menjadi pusat perekonomian masyarakat di Klungkung.
"Jika dibandingkan dengan hari yang sama pada Galungan sebelumnya, situasi ini justru mengalami penurunan," ungkap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di sela-sela memantau situasi di Pasar Galiran, menjelang Hari Raya Galungan, Minggu (16/2/2020).
Dengan menggenakan pakaian santai, Suwirta didampingi Kepala UPT Pasar Semarapura I Komang Sugianta, berkeliling pasar terbesar di Klungkung tersebut.
Mulai dari blok A tempat pedagang buah hingga ke sisi selatan tempat para penjual hewan ternak, seperti ayam, bebek dan babi.
"Ini saya kira akibat banyaknya pedagang perlengkapan sarana upacara, seperti buah dan lainnya yang berjualan di luar pasar," jelas Suwirta.
• Mengatasi Masalah Anak dengan Hypnoparenting, Seminar Coding DNA Anak Genius Digelar di Denpasar
• Bali Sulit Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Komentar Pelatih Bali United Teco
Kondisi terbalik justru terjadi di pedagang buah yang berjualan di kios di seputaran Jalan Puputan Klungkung.
Setiap kios yang berdiri sekitar setahun terakhir tersebut, tampak ramai diserbu pembeli.
Rata-rata pembeli mengatakan berbelanja buah di kios lebih praktis.
Pembeli enggan berbelanja ke pasar, karena pedagang biasanya mematok harga buah yang tinggi dan harus pintar-pintar menawar.
"Kalau beli buah di pasar harus pinter-pinter menawar, karena biasanya menjelang Galungan pedagang cukup drastis menaikkan harga. Kalau di kios buah, kan harga sudah tertera dan tidak perlu repot. Lagipula saya cuma beli buah, jika beli perlengkapan lainnya baru ke Pasar Galiran," ungkap seorang warga Semarapura, Putu Surtini.
Hal serupa diungkapkan pembeli lainnya, Nyoman Surya.
• Permintaan Toko Oleh-Oleh Turun Drastis, Usaha Dodol Buah di Klungkung Terdampak Virus Corona
• Meskipun Berbasis Islami, Ruqyah Ternyata Bisa Layani Umat Non Muslim
Menurutnya, berbelanja ke pasar lebih ribet, apalagi harus masuk ke tengah pasar yang lalu-lintasnya sangat padat menjelang hari raya seperti saat ini.
"Kalau ke pasar saat ini, tentu agak semrawut. Banyak pedagang di luar gedung, ada juga yang berjualan dengan mobil yang buat lalu lintas dalam pasar itu krodit. Cari parkir aja bisa agak sulit. Tapi kalau membeli banyak perlengkapan, tentu harus ke pasar. Di kios hanya membeli buah saja," ungkapnya.