Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pria berinisial JUR (43) asal Jember Jawa Timur yang menampung HPG (27) WNA Singapura di rumah bedeng wilayah Banjar Lingkungan Mekar Sari setelah datang ke Kantor Desa Adat Jimbaran memutuskan pulang ke daerahnya.
“Dia tadi mengatakan untuk pulang (kembali ke Jember) lagi tiga hari,” tutur Ketua Satgas Covid-19 Jimbaran Wayan Sutama Asmara, Senin (27/4/2020) saat ditemui di kantor Bendesa Adat Jimbaran.
Kenapa memilih pulang? Dia tidak memiliki keterangan sehat. Kalau tidak punya keterangan sehat otomatis dia harus meminta ke Puskesmas dan perlu karantina 14 hari.
• Lewat Pemprov Bali, Pertamina & Hiswana Migas Salurkan Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Covid-19
• Dua Bus Angkut 60 Orang Penumpang ke Jawa Diizinkan Tinggalkan Denpasar Karena Alasan Pulang Kampung
• Insentif untuk 8.252 PNS di Pemkab Badung Belum Cair, Seharusnya Begini Prosesnya
Kalau karantina mandiri dia tidak keluar kerja tapi makan terus kan tidak ada biaya. Akhirnya memilih daripada karantina mandiri di sini kan lebih baik di rumah (tempat asalnya).
Alasan JUR menampung bule tersebut kenapa saat ditanya di kantor desa?
Menurut Wayan Sutama keterangan di Kantor Desa tetap masih berbelit sama seperti waktu malam tadi.
• Penerbangan Penumpang Dihentikan, Citilink Kini Layani Pengiriman Kargo Domestik dan Internasional
• Jukut Paku Diburu Warga Desa Suwat Gianyar Disaat Pandemi Covid-19
• Kepala Terminal Mengwi : Sekarang Tidak Ada Satupun Bus Yang Beroperasi di Terminal
“Alasannya dia berbelit-belit seperti malam tadi. Dia bilang kenal bulenya dan itu temannya, bilang bule itu ketinggalan pesawat, kehabisan uang bekal, dan lain-lain tidak konsisten dia bilangnya. Kalau mau tetap tinggal tapi harus karantina mandiri atau pulang silahkan,” imbuhnya.
Tetangga sekitar rumah bedeng mengira HPG adalah WNI karena wajahnya mirip-mirip seperti orang kita sendiri tidak curiga bahwa itu WNA.
• 17 Laptop Raib di SMP PGRI 7 Denpasar Akibat Disatroni Maling
• Gede Praja Mahardika Bagikan Cara Sederhana Membuat Eco Enzyme, Bermanfaat Sebagai Pembersih Alami
“Wajahnya kayak orang Indonesia, jadi tidak curiga keluar masuk rumah di situ. Dia juga tidak pernah keluar dari lingkungan itu yang mungkin menyebabkan dia bisa lama tinggal di sana sampai satu bulan,” tambah Wayan Sutama.
Rumah bedeng itu merupakan lahan warga yang dikontrak lahannya terus dibangun bedeng sendiri.(*)