Proyek Balai Benih Ikan di Baha Badung Mangkrak, Kini Ditumbuhi Semak Belukar Hingga Jalannya jebol

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proyek Pembangunan BBI Baha yang kini belum rampung dan ditumbuhi rumput, Senin (11/5/2020)

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA  – Proyek Balai Benih Ikan (BBI) di Kabupaten Badung kini terlihat mangkrak.

Proyek BBI yang terletak di Desa Baha Kecamatan Mengwi itu kondisinya sangat memprihatinkan, pasalnya semak belukar sudah mulai tumbuh menutupi akses jalan menuju kolam.

Pantauan di lapangan,  kolam hias (bentuk heksagonal) yang berada di paling depan dan aksesorisnya seperti Balai bengong dan pengisian patung Dewi Danu di tengah  kolam hias tampak tak terurus.

Sampah berserakan hingga air pun terlihat berwarna hijau.

Toya: PKM Tak Sama dengan PSBB,Harus Miliki Tujuan Jelas Jika Akan ke Denpasar & Wajib Lengkapi Ini

Antisipasi Penyebaran COVID-19 di Nusa Penida, Boat Cepat Diminta Tetap Tidak Beroperasi

Ini Tips & Cara Alami untuk Turunkan Asam Urat

 Begitu juga saat masuk ke dalam menuju kolam Benih ikannya, akses jalan mulai jebol pada saluran air.

Bahkan kini masih memakai jembatan darurat yang terbuat dari kayu.

Tak hanya itu, pada proyek kolam bagian ujung juga belum rampung.

Terlihat pembangunan kolam tersebut masih dalam bentuk batu dan belum di plester atau dibersihkan sekitarnya.

 Padahal Pembangunan BBI itu sudah di rancang Pemerintah Kabupaten Badung dari tahu 2019 lalu, hanya saja hingga saat ini setengah proyek pun belum jadi.

Kepala Dinas Perikanan kabupaten Badung, Nyoman Suardana tak menampik jika proyek BBI di Badung hingga tahun ini belum dikerjakan.

Pihaknya menyadari dengan kondisi saat ini, Badung masih memfokuskan semuanya untuk penanggulangan covid-19. 

“Iya memang ada penundaan pekerjaan terkait pembangunan BBI Baha yang sebelumnya kita sudah rancang,” ujarnya Senin (11/5/2020)

Pihaknya mengatakan dengan kondisi pademi saat ini Badung kususnya dinas perikanan Badung ada refocusing.

Sehingga katanya  pembangunannya belum bisa realisasi tahun ini. Meski demikian pihaknya mengaku akan tetap mengusulakan di tahun berikutnya.

“Namun kami tetap usulkan pada tahun depan sehingga  pembangunan itu (BBI-red) bisa  dilanjutkan,” bebernya.

Disediakan Ruang Karantina di Bandara dan Pelabuhan, 3 Poin Dipertegas dalam Raperda Kesehatan

Intelijen Amerika Serikat Selidiki Laboratorium Wuhan Yang Tutup Mendadak Pada Oktober 2019

BKKBN Bali Khawatirkan Banyak Pasangan Usia Subur Tak Mengganti Alat Kontrasepsi di Masa Pandemi

Disinggung mengenai mangkraknya bangunan itu, mantan Kabag Umum Setda Badung itu mengatakan akan diselesaikan atau diperbaiki pada tahap selanjutnya.

Bahkan ia menyadari proses pengerjaan BBI di Baha baru berjalan sekitar 40 persen.

 “Kalau masalah proyek yang belum itu pembangunannya mencapai 60 persen,” jelasnya sembari menegaskan 40 persen baru dikerjakan.

Pihaknya juga menyebutkan untuk melanjutkan proses pembangunan BBI tersebut, pihaknya tak hanya mengusulkan di Pemkab Badung saja.

 Namun juga akan diusulkan di usulkan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Maka dari itu semua proses pembenihan Ikan di Gumi keris tetap berjalan dan bisa memenuhi kebutuhan petani ikan.

 “Iya kita juga usulkan ke pusat.  semoga dapat anggaran dari pusat,” harapnya.

Pun demikian pembangunan rencananya akan dilanjutkan tahun 2020 ini dengan anggaran sebesar Rp 24 miliar lebih dengan melengkapi beberapa sarana dan prasarana yang belum terbangun di antaranya Pos jaga, rumah jaga, hatchery, gudang pakan dan mesin pelet, gudang pupuk kandang, tugu karang, garase, aula, asrama, Padmasana, kantor pengelola, gudang genset, kolam pemijahan/pemberokan, bak pengelolaan limbah dan innter court/taman.

Sebelumnya, pembangunan BBI tersebut juga sudah mulai dicicil.

Hal itu lantaran adanya rasionalisasi anggaran di tahun 2019.

Bahkan proyek BBI itu diprediksi menelan anggaran Rp 34 Miliar.

Sebenarnya khusus untuk pekerjaan pembangunan BBI Baha sebesar Rp 9,9 miliar lebih, dengan nilai HPS Rp 9,9 miliar lebih.

Sedangkan nilai kontrak kegiatannya adalah Rp 6,8 miliar lebih. Namun terjadi rasionalisasi anggaran menjadi Rp 6,1 miliar lebih di tahun 2019.

Sesuai rencana awal ruang lingkup kegiatan pembangunan BBI Baha meliputi beberapa pekerjaan. 

Di antaranya  pekerjaan pembangunan gudang pakan ikan (1 unit), pekerjaan pembangunan water tower (2 unit),  pekerjaan DPT dan  jalan (300 meter), pekerjaan pembangunan kolam induk  (2 unit), kolam pendederan (5 unit), pekerjaan pembangunan kolam hias (bentuk heksagonal), dan aksesorisnya (Balai bengong dan pengisian patung Dewi Danu di tengah  kolam hias), pekerjaan pembangunan Candi Bentar dan tembok penyengker.

 Namun dengan adanya  rasionalisasi anggaran pada APBD Perubahan Badung 2019 maka pembangunan BBI Baha pun mengalami penyesuaian, seperti  pekerjaan pembangunan water tower (1 unit), pekerjaan DPT dan jalan (300 meter),  pekerjaan pembangunan  kolam induk (2 unit), kolam  pendederan (5 unit), pekerjaan pembangunan kolam hias (bentuk heksagonal),  dan aksesorisnya (Balai bengong dan pengisian Patung Dewi Danu  di tengah kolam hias), pekerjaan pembangunan candi bentar, dan tembok penyengker sampai pekerjaan struktur. 

Hanya saja yang tidak ada hingga saat ini yakni pembangunan gudang pakan ikan,satu unit tower dan penyengker. (*)

Berita Terkini