TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sebelum adanya Covid-19 yang melanda, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) sejatinya sudah memiliki inovasi-inovasi untuk meningkatkan pendapatan Pasar.
Salah satu inovasi yang dilakukan yakni memanfaatkan pasar Beringkit menjadi Pasar Kuliner di Badung.
Seperti diketahui, pasar Beringkit sekarang buka pada Selasa, Rabu, Sabtu dan Minggu.
Namun dihari-hari lain pasar tersebut terlihat sepi dan sedikit orang yang datang ke pasar Beringkit.
• Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi Kembali Akan Gelar Patroli untuk Disiplinkan Warga
• Mendikbud Sebut Sistem Belajar Jarak Jauh Akan Tetap Ada Walau Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir
• Puluhan Pedagang Tak Dapat Tempat di Pasar Amlapura Barat, Sementara Berjualan di Emperan & Terminal
Atas dasar tersebut, perumda MGS menginginkan pasar Beringkit menjadi pasar Kuliner.
Namun setelah dilakukan kajian, pasar Beringkit belum memenuhi syarat terkait hal tersebut.
Pasalnya Pasar Beringkit masih dinilai kotor lantaran berdekatan dengan pasar hewan. Selain itu pula bangunan gedung dinilai cukup lama.
“Pasar beringkit belum memenuhi syarat untuk kelayakan untuk yang kita inginkan. Jadi masih ada yang kotor dan bangunan-bangunan kita yang sudah tua,” kata Dirut Peumda MGS Made Sukantra saat ditemui beberapa hari lalu.
Pihaknya mengaku inovasi itu belum bisa dilaksanakan. Bahkan pihaknya berharap kedepan bisa melakukan renovasi kembali, agar bisa memanfaatkan pasar beringkit.
“Kita akan berupaya kedepan memanfaatkan pasar beringkit dan meningkatkan pendapatan,” akunya
Disisi lain, Komisi III DPRD Badung meminta Perumda MGS untuk mengkaji pendapatan ditengah Pandemi Covid-19, dengan menambah jadwal buka Pasar Beringkit, Mengwi.
Hal itu dilakukan karena tingkat kunjungan ke pasar berbanding lurus dengan jumlah transaksi serta pendapatan
“Perumda Pasar tak boleh larut dalam suasana tersebut. Bagaimana pun juga, kita tidak boleh larut dalam penurunan-penurunan itu. Kita harus semangat tetap, semangat menghadapi ke depan untuk pasar ini. Langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan, posisinya bertahan atau melangkah,” ujar Ketua Komisi III DPRD Badung, I Putu Alit Yandinata
Posisi perusahaan plat merah tersebut, kata politisi PDIP asal Abiansemal ini, masih bertahan.
• POPULER: Persyaratan Masuk Bandara Ngurah Rai Hingga Harga Terbaru HP Oppo
• Dek Sri Rindu Menari, Berharap Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
• Satu Puskesmas di Tabanan Kembali Ditutup, Tiga Tenaga Kesehatan Positif Virus Corona
Hal ini tentunya tak bisa seterusnya. Sebab tak bisa dipungkiri Perumda Pasar harus tetap mengejar target pendapatan yang saat ini rata-rata Rp 2 miliar per bulan.