Demo Penolakan UU Omnibus Law

Rencana Hanya di Depan Kampus Unud, Mahasiswa Bingung Sampai Ada yang ke Kantor Dewan 

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja dari Aliansi Bali Tidak Diam di Jalan PB Sudirman, Denpasar, Kamis (8/10/2020)

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Perwakilan Mahasiswa Universitas Udayana, Komang Aldi  mengaku tidak tahu dan bingung kenapa massa aksi tiba-tiba menuju ke kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar, Kamis (8/10/2020).

Padahal, rencana awal mereka cuma aksi di depan kampus Unud, Jalan Sudirman, Denpasar.

"Tadi sebelum mulai itu ada yang teriak bahwa aksi tidak ke kantor DPRD Bali, tapi kenyataannya tiba-tiba massa kesana, akhirnya banyak yang ikut ke sana. Kami tidak tahu siapa yang memimpin tiba-tiba saja ke sana," kata Komang Aldi saat diwawancara awak media di depan Kantor DPRD Bali seusai aksi yang mereka lakukan.

11.464 Keluarga Penerima Manfaat Dapat Bantuan Beras Tambahan, Diberikan 45 Kg Selama 3 Bulan

Pengadaan Bahan Penunjang Medis, Dinkes Badung Gelontorkan Anggaran Rp 1,1 Miliar

Periode September 2020, Trafik Penumpang dan Pergerakan Pesawat di Bandara Ngurah Rai Naik Tipis

Aldi dan kawan-kawan mahasiswa Unud lainnya mengakui aksi menggerudug kantor DPRD Bali ini adalah gerakan spontanitas. 

"Kami hanyalah mahasiswa yang ingin berpartisipasi, kami tidak tahu siapa yang menggerakkan ini," kata Aldi

Dalam aksi demo yang digelar di kawasan kantor DPRD Bali, massa sempat memanas saat mobil polisi melintas.

Massa melempari polisi dengan botol plastik, sehingga polisi pun melakukan perlawanan dengan mengeluarkan gas air mata

Nekat Jadi Pengedar Sabu, Fitri Pasrah Dihukum 10 Tahun Penjara

Lezatnya Shoyu Ramen dari Fuku Ichi Ramen Bali, Hadirkan Cita Rasa Ramen Khas Jepang

Maverick Vinales Pede Yamaha Tampil Garang di Le Mans

Terkait insiden anarkis tersebut, Komang Aldi mengatakan hal itu dapat dimaklumi karena emosional dari massa aksi terhadap para anggota DPRD yang dianggap semena-mena

"Bisa dibilang kami ini terprovokasi oleh berita-berita di media. Akibat kemarahan teman-teman, terjadilah hal demikian. Karena memang kenyataannya demikian, bahwa para pejabat kita semena-mena. Kalau dilihat, aksi di Bali masih jauh kondusif ketimbang di luar Bali," kata Komang Aldi

Pemberian BLT Dana Desa Diperpanjang Sampai Desember

Pemprov Bali Tak Cairkan Bantuan Stimulus Usaha kepada Dua Orang Calon Penerima di Bangli

Kasus Melonjak, Denpasar Kembali Jadi Zona Merah Covid-19

Dia juga menjelaskan, massa sempat memanas karena beberapa kali mereka berteriak ingin bertemu anggota dewan, tapi polisi menghalangi.

Untungnya, Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Wayan Sunartha datang ke lokasi dan memediasi mahasiswa. akhirnya suasana meredup.

Perwakilan mahasiswa akhirnya diizinkan masuk ke kantor DPRD Bali, namun perwakilan mahasiswa tidak bisa menemui anggota DPRD.

"Kami cuma ketemu sama perwakilan dewan, tapi bukan anggota dewan," kata Komang Aldi. (*)

Berita Terkini