Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widiatmika hari ini kali pertama guru melakukan pendampingan kepada siswa khususnya dalam praktik.
Tetapi kegiatan pendampingan ini tidak diikuti seluruh siswa namun hanya beberapa siswa dari kelas XI.
"Kegiatan ini adalah pendampingan bagi siswa yang mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh atau online. Dari jumlah siswa kami di kelas XI sebanyak 28 orang, yang ikut pendampingan tidak semuanya," jelas Kepala Sekolah SMK Widiatmika, I Gede Inten S.Or, Senin (19/10/2020).
Baca juga: DPRD Bali Minta Gubernur Koster Beri Rapid Dan Swab Test Gratis Untuk Masyarakat
Baca juga: Empat Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Jembrana Telah Sembuh dan Dipulangkan
Baca juga: Perkembangan Terkini: Sebanyak 1.620 Relawan Telah Disuntik Calon Vaksin Covid-19
Mereka yang mengikuti pendampingan oleh guru ini beberapa bulan sebelumnya telah mengisi angket atau form dari sekolah dan telah mendapatkan izin dari orang tua siswa.
Siswa SMK kelas XI yang mengikuti pendampingan pembelajaran praktik dari jurusan Multimedia sebanyak 2 orang, Tata Boga 3 orang dan Perhotelan 4 orang.
Kendala beberapa siswa di sini adalah tidak memiliki alat atau perlengkapan untuk kegiatan pembelajaran praktik sendiri.
Baca juga: Pemerintah Pusat Cairkan Hibah Pariwisata untuk Bali, Cok Ace: Sangat Berarti Sekali
Baca juga: Pendaftaran Terakhir Hari Ini, Berikut Cara Mendapat Bantuan UMKM Rp 12,5 Miliar dari Facebook
Baca juga: 600 Nakes Tabanan Terima Insentif Tahap Pertama, Tahap Kedua Dijadwalkan Cair Akhir Bulan
"Kalau siswa ada kendala tidak punya alat kita undang untuk ke sekolah tetapi tidak semua. Tergantung dari kendala yang dihadapi oleh siswa tersebut. Dan tidak setiap hari mereka mendapatkan pendampingan langsung tetapi hari Senin, Rabu dan Jumat," tambahnya.
Seperti misalnya praktik Tata Boga dalam pengenalan alat tetapi siswa tidak memiliki peralatan dan perlengkapannya sendiri di rumah jadi akan dilakukan pendampingan langsung oleh guru kami di sini.
Selama pendampingan tetap menerapkan protokol kesehatan baik siswa maupun guru yang mendampinginya, mulai dari sebelum masuk area sekolah diwajibkan cuci tangan dulu di tempat yang disediakan dan dicek suhu tubuhnya.
Baca juga: APBD 2021 Rampung, Mahayastra Ajak Semua Pihak Tingkatkan Pendapatan Daerah
Baca juga: Kemudi Patah dan Baling-Baling Bengkok, Kapal Roro Nusa Jaya Abadi Kembali Tidak Beroperasi
Baca juga: Karantina Pasien Covid-19 Tak Bergejala, Pemkot Denpasar Sediakan 150 Kamar Hotel
Wajib memakai masker dan faceshield selama berada di sekolah dan selama mengikuti pendampingan, serta satu ruangan hanya ada guru dan siswa saja dengan tetap jaga jarak antar keduanya.
Kapan pihaknya mulai melaksanakan pembelajaran secara tatap muka?
"Pembelajaran untuk secara tatap muka secara umum seluruh siswa, kami dari SMK Widiatmika belum melaksanakan sepenuhnya. Ini hanya kami fokuskan kepada yang mengalami kendala pembelajaran jarak jauh atau daring," imbuh Gede Inten.
Ia menambahkan Kurikulum SMK Widiatmika disesuaikan dengan tuntutan perkembangan dunia usaha dan industri yang semakin maju berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca juga: Penghobi Bonsai di Gianyar Marak Bermunculan di Masa Pandemi, Artana: Jangan Sampai Merusak Alam
Baca juga: Dewan Puji Kebijakan Koster Soal Penambahan Dana Bantuan ke Desa Adat untuk Penanganan Covid-19
Adapun program yang kami miliki yakni bimbingan konseling, pengembangan ekstra kurikuler, pengembangan kompetensi keahlian, program pendidikan karakter, praktik kerja lapangan.