Serba serbi

Agung Mediastari, Tingkatkan Imun dengan Loloh di Masa Pandemi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Fakultas Kesehatan Ayurweda, Unhi, A.A Putu Agung Mediastari.

“Serta masih banyak loloh lainnya,” imbuhnya.

Kemudian masimbuh, dengan metode tanaman obat dikunyah lebih dahulu untuk selanjutnya disemburkan pada bagian tubuh tertentu.

Baca juga: Jaga Situasi Bali Tetap Aman, Polda Bali Silahturahmi dengan Para Tokoh Masyarakat

Baca juga: BREAKING NEWS - Amankan Sidang Jerinx SID, Personel Keamanan dan Rantis Siaga di Depan PN Denpasar

Guna menjaga agar kondisi tubuh tetap stabil.

“Tanaman obat yang bisa dimanfaatkan adalah tanaman obat untuk boreh, loloh, maupun untuk masimbuh. Umumnya terdiri lebih dari satu tanaman obat, yang diramu sedemikian rupa untuk bisa menjadi boreh, loloh, maupun simbuh,” jelasnya.

Ia menjelaskan, untuk boreh terdiri dari tanaman rempah, seperti kayu putih, cengeh, pala, mesui.

Kemudian tanaman menjalar, seperti tabya bun, inje, merica, dan sirih.

Lalu tanaman rumput dan semak, terdiri dari jangu, umbi rumput, teki, bawang putih, adas, dan lain sebagainya.

Tanaman empon atau bebungkilan, terdiri dari kencur, jahe, isen, bangle, gamongan, kunyit, temu-temuan.

“Untuk loloh itu juga sama denga boreh, terbuat dari beberapa tanaman obat yang berasal dari pohon. Berupa daun, babakan, bunga, buah, rimpang, umbi bawang merah (bebungkilan), rumput dan semak (terna),” sebutnya.

Lanjutnya, loloh atau jamu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk pencegahan, pengobatan, maupun untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam menanggulangi kondisi pandemi saat ini.

Ada beberapa jenis tanaman yang dijual di pasar tradisional, dan juga pasar modern.

“Namun dengan kondisi pandemi seperti ini, akan lebih baik masyarakat menanam sendiri tanaman obat ini di rumah, sehingga lebih mudah dan aman,” tegasnya.

Untuk prosesnya, tumbuhan obat untuk loloh tersebut bisa diproses dengan cara diremas atau digodok (decokta).

“Untuk pengobatan flu misalnya, borehnya beras kencur, lolohnya bebungkilan seperti sereh, sambiloto, daun sirih. Dan rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, serta cengkeh,” sebutnya.

Agar pengobatan menggunakan taru pramana lebih efektif dan optimal, harus pula didukung asupan nutrisi yang mencukupi dan istirahat yang baik. (*)

Berita Terkini