Setda Klungkung Monitoring Harga Jelang Tahun Baru, Komoditi Ini Alami Kenaikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Bagian Perekonomian Setda Klungkung, Senin (28/12/2020) melaksanakan monitoring harga dan stok pangan menjelang tahun baru 2021.

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Tim Bagian Perekonomian Setda Klungkung, Senin (28/12/2020) melaksanakan monitoring harga dan stok pangan menjelang tahun baru 2021.

Hasil pantauan menunjukan beberapa komoditi mengalami kenaikan, seperti cabai, dan daging.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Klungkung I Nyoman Sutanta menjelaskan, monitoring tersebut dilakukan menyasar beberapa pasar di Klungkung. 

Dari hasil pantauan, beberapa komoditi mengalami kenaikan harga dibandingkan monitoring jelang hari Natal lalu.

Baca juga: Nenek Rampin Masih Belum Ditemukan, Tim Gabungan Fokus Sisir Tebing dan Sungai 

Baca juga: Bank Sampah Abukasa Adakan Launching CSR Pertamina Terkait Pengoptimalan Peran Bank Sampah

Baca juga: 5.583 Kendaraan Masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk Jelang Pergantian Tahun

Misal saja cabai rawit merah dari Rp 42.000,-/kg, naik menjadi Rp 56.000,-/kg.  Lalu daging ayam dari Rp 35.000,-/kg, naik menjadi Rp 40.000,-/kg, daging babi dari Rp 85.000,-/kg naik menjadi Rp 90.000,-/kg.

" Peningkatan harga cabai dipicu oleh menurunnya produksi di tingkat petani akibat musim penghujan, sehingga banyak buah cabai yang rontok dan busuk. Di samping itu  pasokan dari luar pulau terutama dari Lombok dan Pulau Jawa  sangat terbatas," ujar Susanta, Senin (28/12/2020).

Sementara beberapa komodoti mengalami penurunan harga, seperti telur ayam ras  dari Rp 46.000,-/tray, menjadi Rp 43.000,-/tray.

Baca juga: Seorang Nenek Usia 90 tahun di Tabanan Dikabarkan Hilang, Diduga Jatuh ke Jurang

Baca juga: Nataru, Lalu Lintas di Ubud Mulai Ramai Plat Luar Bali, Kasatlantas: Kondisi Terparah Hanya Merayap

Baca juga: Nusa Penida Ramai Dikunjungi Wisdom, tapi Belum Untungkan Pelaku Penginapan

Demikian pula komoditas bawang merah dan bawang putih yang juga mengalami penurunan. Yakni Bawang merah dari  Rp 28.000,-/kg menjadi Rp 23.000,-/kg.

" Penurunan harga dipicu oleh mulai berkurangnya permintaan dari Pulau Jawa, sehingga produksi mulai meningkat ke Pasar Galiran. Penurunan harga bawang merah disebabkan karena pasokan dari Pulau Jawa sudah mulai masuk ke Pasar Galiran."

"Sedangkan penurunan harga bawang putih, lebih disebabkan pasokan yang cukup banyak di tingkat distributor.  Sedangkan permintaan masyarakat cenderung berkurang," ungkapnya. (*)

Berita Terkini