TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli jelang akhir bulan Januari 2021, belum menunjukkan tanda-tanda melandai.
Angka konfirmasi tiap harinya masih tergolong tinggi.
Bahkan tak jarang, pejabat pemerintahan masuk dalam kasus terkonfirmasi ini.
Seperti pada hari Senin 18 Januari 2021, di mana terdapat nama Ketua KPU Bangli, I Putu Gede Pertama Pujawan dalam daftar kasus terkonfirmasi.
Baca juga: Ketua KPU Bangli Positif Terpapar Covid-19, Pelaksanaan Penetapan Calon Terpilih Akan Dipimpin Plh
Baca juga: Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Bangli Bertambah Satu Orang
Baca juga: Waspada Pencurian Pratima, Kasat Reskrim Polres Bangli Imbau Desa Adat Pasang CCTV & Gelar Pekemitan
Pria asal Kelurahan Bebalang itu selanjutnya menjalani karantina terpusat.
Komisioner KPU Bangli lainnya, I Kadek Adiawan, bahkan telah dua kali terpapar Covid-19 dan harus menjalani karantina.
Nama Direktur PDAM Bangli, Dewa Ratno, juga pernah masuk dalam deretan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan juga menjalani karantina terpusat.
Sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bangli berdasarkan data Kamis 21 Januari 2021, menunjukkan penambahan sebanyak 28 kasus.
Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga: PPKM di Bali Berpotensi Diperpanjang Terus Bila Kasus Covid-19 Tak Menurun
Baca juga: BREAKING NEWS - Dinas Kesehatan Bali Akan Terima Vaksin Covid-19 Ketiga Sejumlah 25.320 Vial
Humas Gugus Tugas Percepatan Penaggulangan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa dikonfirmasi Jumat 22 Januari 2021 membenarkan ihwal jumlah penambahan kasus itu.
Pihaknya menyebutkan, penambahan kasus terkonfirmasi di seluruh kecamatan, dengan penambahan terbanyak berasal dari Kecamatan Susut.
"Untuk di Kecamatan Susut tercatat penambahan 11 kasus positif Covid-19. Kecamatan Bangli 9 Kasus positif, Kecamatan Tembuku 5 kasus positif, dan Kecamatan Kintamani 3 kasus positif," ujarnya.
Lebih lanjut Dirgayusa memaparkan, penambahan kasus di Kecamatan Susut tercatat di Desa Demulih dan Desa Susut dengan masing-masing tiga kasus.
Selanjutnya di Desa Pengiangan dengan dua kasus, dan Desa Abuan, Desa Tiga serta Desa Apuan, dengan masing-masing penambahan satu kasus.
Sementara di Kecamatan Bangli, tercatat penambahan lima kasus asal Kelurahan Kawan, serta masing-masing satu kasus asal Kelurahan Bebalang, Kelurahan Kubu, Desa Bunutin, dan Desa Pengotan.