Sementara anggaran yang didapat untuk melalukan pemeliharaan ribuan LPJ tersebut hanya Rp 200 sampai Rp 300 juta.
" Kalau dari segi anggaran untuk perawatan memang kurang," ujar I Nyoman Sucitra.
Menurutnya dengan ketersediaan lampu penerangan jalan di Klungkung saat ini, anggaran perawatan yang dibutuhkan mencapai miliaran rupiah.
" Sehingga saat ini perbaikannya kita pertimbangkan skala prioritas saja," jelas Sucitra.
Sementara itu saat ini belum semua ruas jalan di Kabupaten diterangi lampu.
Berdasarkan kajian Dinas Perhubungan, Klungkung masih kekurangan sekitar 5.000 lampu penerangan jalan.
Saat ini panjang ruas jalan yang menjadi kewenangan Klungkung sekitar 450.220 meter, dengan total kebutuhan lampu penerangan jalan (LPJ) sebanyak 9.411 unit.
Sementara saat ini baru LPJ yang terpasang berjumlah 3.956 unit atau baru 43.2% dari total kebutuhan.
Sehingga yang belum terpasang sekitar 56,8 persen atau kurang sekitar 5.455 unit lampu.
Sementara untuk realisasi pemenuhaan kebutuhan penerangan jalan dari tahun ke tahun (2017 – 2019), rata-rata hanya 145 titik lampu per tahun.
" Kami juga menerima usulan dari setiap kecamatan, untuk penambahan sekitar 200 titik lampu penerangan jalan," ungkapnya.
Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisaikan lima ribuan lampu penerangan jalan itu mencapai Rp 95 miliar.
Jumlah itu merupakan dana yang cukup besar, apabila dibandingkan dengan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten setempat yang setahun tidak sampai Rp 300 miliar.
Di sisi lain, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menginginkan jalan raya Klungkung terang di malam hari.
Terkait permasalahan ini, pihaknya mengaku telah berupaya dengan menjajaki kerja sama dengan pihak swasta untuk pemenuhan lampu penerangan jalan.
Teknis kerja sama masih perlu dimatangkan, sehingga menguntungkan kedua pihak.
"Kerja sama nanti tidak sebatas dalam hal pemasangan, tetapi juga mencakup pemeliharaan," jelasnya. (*)