TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pandemi Covid-19 meruntuhkan berbagai sektor kehidupan, termasuk di Bali.
Salah satu sektor yang menjadi terdampak adalah sektor pariwisata, apalagi perekonomian Bali sendiri sangat menggantungkan diri kepada sektor tersebut.
Akibat pandemi tersebut, membuat tidak adanya wisatawan asing yang masuk ke Bali. Ini membuat banyaknya hotel kosong dan obyek wisata menjadi sepi.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengatakan bahwa pihaknya telah menemui Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto.
“Baru-baru ini saya bertemu dengan Bapak Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu 28 Maret 2021.
• Gelar Pelatihan Menyusun Proyeksi Bisnis, Rumah BUMN Denpasar Dorong Pelaku UMKM Bali Segera Bangkit
• Datangkan Omzet Fantastis Rp 1,6 M, Pemprov Bali Perpanjang Pameran UMKM Bali Bangkit
Pada pertemuan tersebut, ia mengaku bahwa pemerintah bakal membuka Pariwisata Bali pada 20 Juli 2021 mendatang.
Pembukaan ini sendiri menurutnya dibuka seiring berjalannya tahap kedua vaksinasi Covid-19.
Diharapkan dengan pelaksanaan vaksinasi kedua ini membuat Pandemi Covid-19 akan semakin terkendali di Bali.
“Seiring dengan proses vaksinasi Covid-19 yang telah memasuki tahap kedua, maka diharapkan Pandemi Covid-19 akan semakin terkendali. Oleh sebab itu, pariwisata Bali akan dibuka kembali pada 20 Juli 2021,” terang Demer.
Politikus senior Golkar itu menuturkan bahwa penutupan pariwisata Bali telah menyebabkan mati surinya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Untuk itu, pihaknya menyambut baik rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana stimulan sebesar 6 Triliyun untuk pelaku UMKM di Bali.
“Saya berharap penyaluran dana ini tepat sasaran, sehingga betul-betul dapat menggairahkan kembali perekonomian masyarakat Bali yang sangat tergantung dari sektor pariwisata,” paparnya.
Pihaknya pun juga berharap agar semua pihak tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak meskipun telah dilakukan vaksinasi secara massal.
• Pemprov Perpanjang Pameran UMKM Bali Bangkit, Peserta Wajib Ikuti Rapid Test Antigen
• Dukung Program PEN, Bank Mandiri Salurkan Rp 782,14 Miliar ke Pelaku UMKM Bali & Nusa Tenggara
Apalagi nanti setelah dibukan Pariwisata Bali pada 20 Juli 2021, protokol kesehatan tetap harus diperketat.
“Sebab faktor isu kesehatan dalam sektor pariwisata ini sangat sensitif. Misalnya ketika muncul satu kasus positif Covid-19 di suatu obyek wisata, maka akan lama proses pemulihannya agar wisatawan mau berkunjung kembali,” tutup Demer.