TRIBUN-BALI,COM, TABANAN - Karang Taruna Dharma Praja Mandala Desa Meliling bersama komunitas Plastik Exchange kembali menggelar aksi Tapa Kedas (Tahanan Pangan Kesadaran dari aksi sampahh plastik).
Khusus untuk menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, pihaknya akan menggelar tukar sampah plastik dengan beras namun juga minyak goreng di Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Minggu 11 April 2021 mendatang.
Dan kedepannya, pihaknya juga merancang akan menukar sampah plastik tak hanya beras melainkan bisa ditukar dengan buah-buahan, basa genep (bumbu lengkap), gula pasir dan lainnya.
Dalam kegiatan ini, masyarakat bisa menukarkan sampah plastiknya ke pihak penyelenggara.
• Banyak Pemedek Datang Hingga Timbulkan Tumpukan Sampah, Lestari Basuki Bersihkan Pura Besakih Bali
Skemanya adalah, warga cukup membawa sampah plastiknya secara swadaya ke balai banjar untuk di tukarkan dengan beras atau yang lainnya.
Jika sampah plastik lembaran katagorinya 4:1 (4 kg sampah bisa ditukar 1 kg beras), sedangkan untuk botol 5:1 (5 kg botol plastik mendapat 1 kg beras).
Ketua Karang Taruna Dharma Praja Mandala Desa Meliling, Wisnu D. Udayana menjelaskan, komunitas Plastic Exchange Tapa Kedas (Tahanan Pangan Kesadaran dari aksi samaph plastik) ini sudah melaksanakan kegiatan sebanyak lima kali.
Dan khusus untuk kegiatan ke-6 serangkaian Hari Raya Galungan, masyarakat tidak hanya bisa menerima beras, namun bisa juga menerima minyak goreng.
• Pilu Wisatawan Asing di Bali: Mengais Sisa Makanan dari Tong Sampah hingga Mengemis di Pasar
Jika sampah plastik lembaran katagorinya 4:1 (4 kg sampah bisa ditukar 1 kg beras), sedangkan untuk botol 5:1 (5 kg botol plastik mendapat 1 kg beras).
"Khusus menyambut Hari Raya Galungan, kita ada sedikit perbedaan yakni warga bisa menukar sampah plastiknya dengan beras serta bahan lainnnya seperti minyak goreng," kata Wisnu saat dikonfirmasi Jumat 9 April 2021.
Menurutnya, selama ini antuasiasme warga yang sudah teredukasi biasanya langsung aksi membawa sampah plastiknya secara swadaya ke Balai Banjar untuk di tukarkan dengan beras.
Tujuan dari kegiatan ini sangat jelas, kata dia, yakni untuk mensukseskan program pemerintah "Nangun Sad Kerthi Loka Bali".
Baca juga: Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah di Tegal Bengkak Karangasem Bali Kembali Mendapat Penolakan
Prinsip yang ditanamkan adalah Edu Aksi (edukasi dalam aksi) dengan harapan bisa merubah kebiasaan membuang sampah menjadi memungut sampah serta pemilahan.
Sehingga kegiatan ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik, dengan sistem barter (pertukaran).
Apalagi sistem barter ini merupakan sistem perdagangan tertua di Bali bahkan di Indonesia.
"Rata-rata 80 orang warga sudah menjadi partisipan dalam kegiatan ini," katanya.
Baca juga: Wabup Suiasa Sumbangkan 100 Kg Beras Saat Hadiri Gerakan Merdeka Bebas Sampah Plastik di Desa Cemagi
Khusus untuk menyambut Hari Raya Galungan, sistemnya adalaah converter dengan pointnya.
Contohnya, ketika salah satu warga mendapat 5 poin (5 kg beras), akan dapat kolaborasikan yaitu dengan memberikan 4 kg beras 1 bungkus minyak goreng. Begitu juga seterusnya.
"Dilakukan penambahan minyak goreng karena edisi Galungan, dan juga beberapa permintaan dari warga. Sesuai namanya, X Changenya (tukarkan) itu bisa dengan apa saja, tidak hanya ditukar dengan beras, bisa saja nanti ditukar dengan buah jeruk, basa genep, gula pasir, dan lainnya juga. Rencana kedepan, kita juga mau kita kolaborasikan dengan yang lainnya," jelasnya.
Dia melanjutkan, misalnya jika menuju perayaan Hari Raya seperti Galungan dan Kuningan atau yang lainnya, sampah plastik bisa ditukar dengan buah-buahan, daging ayam potong serta bahan makanan lainnya.
Baca juga: Kepala DLH Gianyar Mirnawati Sampai Keluar Duit Pribadi Untuk Edukasi Warga Soal Sampah
"Rencananya kita nanti inovasikan juga, bila perlu sesui dengan potensi produk desa seperti sayur gonde, gula bali dan lainnya juga. Sehingga perekonomian juga berputar dengan hadirnya Plastik exchange ini," harapnya. (*)
Ikuti berita terkini Tabanan