Semua SD akan mendaftar secara manual berbasis banjar ke sekolah.
Untuk pendaftaran jenjang TK/PAUD, dilaksanakan dengan cara langsung datang ke sekolah.
Artinya tidak ada bantuan dari wilayah setempat maupun online.
Seperti diketahui, untuk PPDB ada empat jalur yang diterapkan, yakni jalur zonasi 65 persen, perpindahan orangtua 5 persen, prestasi 15 persen, dan afirmasi 15 persen.
Hal serupa terjadi di Bangli. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Wayan Gede Wirajaya mengatakan, pola pendaftaran nontatap muka, sejatinya sudah dilakukan sejak 2020.
“Karena saat itu sedang masa pandemi, sehingga sekolah membuka layanan pendaftaran melalui WA (WhatsApp). Tujuannya untuk menghindari kerumunan serta memutus rantai penyebaran Covid-19. Jadi dokumen pendaftarannya di-scan, dan dikirim via WA,” jelasnya, belum lama ini.
Sementara pada tahun ini, lanjut Wirajaya, Disdikpora Bangli akan menggunakan sistem aplikasi khusus untuk pendaftaran secara online.
Sistem ini baru pertama kali diterapkan di Bangli.
Baca juga: Jamin Akan Transparan Karena Dilaksanakan Online, Disdikpora Bali Pastikan Tak ‘Bermain’ dalam PPDB
“Sistem aplikasi PPDB ini khusus untuk Bangli, bukan menggunakan sistem dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Alasan Disdikpora Bangli tidak memanfaatkan sistem dari pemerintah pusat, lantaran dinilai terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi.
Di sisi lain, pihaknya juga khawatir terjadi gangguan server, karena banyak diakses dalam waktu bersamaan.
“PPDB kan bersifat nasional. Kalau kita pakai sistemnya pusat, dikhawatirkan sistemnya down. Mudah-mudahan (aplikasi PPBD Bangli) berhasil diterapkan tahun ini. Untuk prosesnya sedang dalam pengerjaan,” katanya.
PTM Tunggu Kebijakan Daerah
Disdik Tabanan masih menunggu proses vaksinasi seluruh tenaga pendidik atau guru di Tabanan.
Sebab, jika vaksinasi terhadap guru telah selesai dilaksanakan, kemungkinan besar proses pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022.