Pare telah sejak lama digunakan di seluruh dunia untuk membantu mengobati kondisi terkait diabetes.
Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam pare mungkin memiliki efek yang mirip dengan insulin atau hormon yang bertanggung jawab untuk memungkinkan gula darah memasuki sel
Aktivitas insulin dapat membantu melindungi tubuh terhadap resistensi insulin dan menjaga gula darah tidak naik.
Itulah mengapa pare dianggap dapat membantu melawan diabetes.
Meskipun penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa pare memiliki efek hipoglikemik, uji klinis yang mendukung temuan ini masih sangat kurang.
3. Membantu menurunkan kadar kolesterol
Baca juga: Konsumsi Pare Berlebihan Tak Baik untuk Penderita Diabetes, Ini Alasannya
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di arteri, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada hewan menemukan bahwa pare dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dsn trigliserida untuk mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Studi lain mencatat bahwa memberi tikus ekstrak pare dapat secara signifikan mengurangi kadar kolesterol dibandingkan dengan plasebo.
Dosis pare yang lebih tinggi menunjukkan penurunan yang lebih besar.
Namun, penelitian terkini tentang potensi penurun kolesterol dari pare sebagian besar masih terbatas pada penelitian pada hewan yang menggunakan ekstrak pare dosis besar.
Jadi, diperlukan studi tambahan untuk menentukan apakah efek yang sama berlaku untuk manusia yang memakan pare sebagai bagian dari pola makan seimbang.
4. Menurunkan berat badan
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, pare rendah akan kalori tetapi tinggi kandungan serat Setiap 94 gram pare mengandung sekitar 2 gram serat.
Serat melewati saluran pencernaan dengan sangat lambat sehingga dapat membantu membuat kita kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.