Berita Tabanan

BRSU Tabanan Telah Jalankan Tindakan Operasi Pasien Umum, Pasokan Oksigen Mulai Tercukupi

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur BRSU Tabanan (Kanan), dr Nyoman Susila saat menerima bantuan tabung oksigen konsentrator oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya belum lama ini

Pasien yang dimaksud adalah seperti pasien cuci darah, pasien umum lainnya yang memerlukan tindakan operasi, serta pasien Covid-19 yang kadar oksigen dalam tubuhnya rendah. 

"Rata-rata hingga 60 meter kubik per jam, tinggal dikalikan 24 jam saja. Kemudian kebutuhan juga meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pasiennya," jelasnya.

Menurut dia, sebagian besar bantuan oksigen yang datang dalam bentuk cair.

Sementara pasokan oksigen dalam kemasan tabung tetap rutin didrop oleh rekanan.

Kemudian pihak rumah sakit juga sudah bersiap untuk melakukan stok untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok nantinya. 

"Kalau tabung stoknya masih ada. Cukup memadai. Ini dipakai untuk jaga-jaga bila yang cair habis," tandasnya. 

Karena terjadinya kelangkaan oksigen, pihak rumah sakit harus benar-benar memanfaatkan pasokan oksigen dengan sangat selektif.

Rumah Sakit Tabanan telah mengumumkan bahwa pasokan oksigen ini diprioritaskan untuk pasien yang tergolong emergency dan urgent. 

"Selain pasien positif, kita juga utamakan untuk pasien yang urgent. Kalau untuk pasien emergency sudah pasti langsung diambil tindakan," kata dr Susila belum lama ini.

dr Susila menjelaskan, untuk tindakan yang direncakanan ada dua, yakni urgent dan tidak urgent.

BACA JUGA: Tabanan Sediakan 536 Bed untuk Pasien OTG dan Gejala Ringan, 4 Lokasi Isoter Sudah Disediakan

Misalnya, untuk pasien urgent ini seperti pasien yang patah tulang tertutup kan tidak harus diambil sekarang.

Namun, jika terlalu lama tidak diambil tindakan bisa menyebabkan terjadi komplikasi sehingga harus diambil tindakan.

"Yang urgent diambil langsung, contohnya seperti patah tulang tertutup itu. Jika tidak diambil akan berisiko nantinya," jelasnya. 

BACA JUGA: Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam

Halaman
123

Berita Terkini