"Kami juga sudah mengimbau kepada kelompok ternak, untuk meningkatkan bio security dan melakukan spraying secara rutin," tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat berharap penyakit tersebut tidak sampai masuk Bali.
Mengingat di Bali, tidak ada yang mendatangkan sapi dari luar.
"Di pasar beringkit malah sapi di jual, keluar daerah Bali. Termasuk juga babi-babi banyak di jual ke luar," imbuhnya.
Baca juga: VIRUS PMK Buat Pengiriman Ternak Jawa-Bali Lockdown, Peternak Butuh Solusi!
Sebelumnya Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sukantra, juga mengakui jika sejauh ini belum ada kasus penyakit PMK di Bali.
Bahkan, pihaknya sendiri memastikan untuk sapi-sapi yang di jual di pasar hewan Beringkit, semuanya dalam keadaan sehat.
"Kita pastikan sampai saat ini belum ada virus atau penyakit PMK tersebut. Bahkan dari ribuan transaksi sapi yang ada tidak pernah kami temukan keluhan," ujarnya.
Baca juga: VIRUS PMK, Peternak Menjerit Karena Pengiriman Dibatasi, Harga Babi Lokal Turun Drastis
Kendati demikian, dengan adanya Penyakit PMK yang menyerang sapi di luar Bali, diharapkan tidak mengurangi penjualan sapi ke luar Bali.
Mengingat sejauh ini untuk sapi potong, sapi Bali dipilih paling utama.
Bahkan tercatat ada 600 ekor sapi Bali yang dijual keluar ke pulau jawa. (*)