Virus tidak akan bertahan lama, pada open space (ruang terbuka).
Jadi memang bukan berarti zero resiko, tetapi resiko rendah.
Dari awal Covid-19, sudah sering saya sampaikan.
Bahwa tidak apa-apa tanpa masker di ruangan terbuka,” kata Prof. Ngurah Kade Mahardika kepada Tribun Bali, Rabu 18 Mei 2022.
Berbanding terbalik, dengan aktivitas di dalam ruangan dan ber-AC.
Seperti mall dan sebagainya.
Maka Prof. Mahardika mengatakan, bahwa ruangan ber-AC dan kering.
Sangat berpotensi, membuat virus bakal lebih tahan di udara.
Hal inilah yang perlu diketahui.
Baca juga: DAGANG Masker Denpasar Merugi, Pasca Jokowi Umumkan Boleh Tanpa Masker!
“Di ruangan tertutup, ber-AC, kelembaban rendah, kering, suhu rendah, virus lebih tahan lama, apalagi over crowded keramaian, itu resikonya jauh lebih tinggi,” kata dia.
Bagaimana perkembangan Covid-19.
Saat ini dijelaskan Prof Mahardika, bahwa sejak bulan Maret 2022.
Kasus cenderung konsisten stabil, yang artinya rendah tidak ada lonjakan.
Dalam kata lain, disebutkannya, pandemi Covid-19 terkendali.
Namun jangan terlalu senang dan lengah.