TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pengiriman sapi dan babi ke luar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk sudah dilakukan sejak akhir bulan Mei 2022 lalu.
Bahkan, pada awal pencabutan larangan tersebut pengiriman justru melonjak hingga 1.000 ekor sapi.
Sedangkan saat ini rata-rata per hari menurun hanya di angka 200-an ekor.
Pihak Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk pun menerapkan sterilisasi penyemprotan desinfeksi untuk mengantisipasi PMK masuk ke Bali.
Baca juga: Stok Babi Meningkat Karena PMK, Kadistan Bali Akui Harga Babi Alami Penurunan
Menurut Penanggungjawab Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, Nyoman Ludra, pengiriman hewan ternak sapi dan babi sudah diperbolehkan sejak akhir Mei 2022 lalu.
Namun, syaratnya cukup ketat yakni harus mengantongi surat rekomendasi pengeluaran dan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari pihak Pemerintah Provinsi daerah asal.
Kemudian setelah dikirim, nantinya akan menjalani karantina hewan di RPH daerah tujuan, misalnya Jakarta.
"Sejauh ini mekanisme pengiriman hewan ke luar Bali dilengkapi dengan seluruh dokumen yang diperlukan. Dan ada surat pernyataan tidak melewati daerah yang sedang wabah," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis 16 Juni 2022.
Dia tetap melakukan pemeriksan dan penyemprotan atau desinfeksi menjelang ke luar Bali.
Untuk proses karantina hewan tidak dilakukan di Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, mengingat banyaknya lalulintas hewan ternak setiap harinya.
Namun, biasanya hewan ternak akan dikarantina di RPH daerah tujuan.
"Karantina biasanya di RPH daerah asal dulu. Setelah sampai di Gilimanuk langsung berangkat. Kemudian nanti di RPH daerah tujuan juga biasanya dilakukan karantina," katanya.
Disinggung mengenai jumlah sapi dan babi yang dikirim keluar Bali, Nyoman Ludra menyebutkan, rata-rata per harinya di angka 200-an ekor untuk sapi dan 240-an ekor babi.
Hanya saja, ia tidak bisa merinci berapa total jumlah hewan yang sudah dikirim ke luar Bali sejak dicabutnya larangan tersebut.
"Kalau dulu awal-awal (dibukanya) sampai 1.000-an ekor sapi atau sampai 50-an truk. Tapi itu kadang iya kadang tidak. Sekarang sudah mulai berkurang kok," jelasnya untuk kuota pengiriman sapi ke luar Bali sebanyak 60.000 ekor per tahun.
Baca juga: Populasi Sapi di Denpasar 4000-an Ekor, Distan Sebut Belum Ada Alokasi untuk Vaksin PMK