TRIBUN-BALI.COM – PROFIL Asmar Wabup Meranti yang Gantikan Muhammad Adil, Purnawirawan Polri Pangkat Terakhir AKBP
Berikut ini merupakan profil atau biodata Asmar selaku Wakil Bupati Kepulauan Meranti.
Sebelumnya diketahui bahwa Asmar merupakan wakil bupati dari Muhammad Adil.
Dan Muhammad Adil yang menjabat sebagai Bupati Meranti saat itu telah resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan akan ditahan selama 20 hari.
Muhammad Adil terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Kamis 6 April 2023 lalu.
Saat ini, Asmar ditunjuk untuk memimpin Kabupaten Meranti untuk menjalan tugas terkait penyelenggaraan pemerintahan.
Penunjukkan Asmar untuk pimpin kabupaten Meranti ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Benni Irwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu 8 April 2023.
"Jadi untuk memastikan jalannya pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, maka wakil kepala daerah akan melaksanakan tugas dan kewenangan kepala daerah atau Plt kepala daerah," ungkap Benny.
Kembali pada profil Asmar, tak disangka bahwa sang wakil bupati Meranti ni dulunya adalah merupakan anggota Polri.
Baca juga: Muhammad Adil Menjadi Tahanan KPK, Wakil Bupati Meranti Gantikan Tugas Penyelenggara Pemerintahan
Baca juga: Kasus Korupsi Bupati Meranti, Tega Pakai Uang Haram Buat Maju Pencalonan Gubernur Riau 2024
PROFIL DAN RIWAYAT JABATAN
Dilansir dari Tribunnews, Asmar merupakan mantan anggota polisi alias purnawirawan Polri.
Pangkat terakhir Asmar sebelum pensiun dari Korps Bhayangkara adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Dikutip dari merantikab.go.id, Asmar lahir di Desa Penyagun, Meranti pada 5 Mei 1962.
Dengan demikian, saat ini, Asmar berusia 60 tahun.
Asmar menikah dengan Ismiatun dan dikaruniai tiga anak.
Selama menjadi polisi, Asmar lebih banyak bertugas di Riau seperti di Polres Indra Giri Hilir dan Polda Riau.
Sebelum mengakhiri masa tugas pada 2018 dengan pangkat terakhir AKBP.
Berikut riwayat tugas Asmar dikutip Tribunnews.com dari wikipedia.org:
-Pamapta 1 Polres Indragiri Hilir
-KBO Bimas Polres Indragiri Hilir
-Kapolsek Kemuning
-KTAUD Polres Indragiri Hilir
-Kapolsek Gaung
-Kapolsek Enok
-Kapolsek Gaung Anak Serka
-Kapolsek Mandah
-Kapolsek Kateman
-Kabag Sumda Polres Indragiri Hilir
-Wadir Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Riau
-Plh Dir Tahti Polda Riau
Baca juga: Terkait OTT KPK Bupati Meranti, Wakil Ketua KPK Akui Ada Andil Peran Brigjen Endar Priantoro
Masa Kecil Asmar
Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Asmar lahir dari pasangan Haji Jemang dan Siti Aminah.
Saat kecil, ia tinggal di rumah panggung papan di bawah pohon karet.
Asmar merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
Sang ayah adalah petani pemotong karet.
Asmar dan tujuh saudaranya dibesarkan dari hasil karet tersebut.
Pria yang memiliki cita-cita menjadi polisi sejak kecil ini ternyata mulai menyukai kepolisian karena termotivasi dengan abang iparnya.
Saat itu, Asmar kecil tinggal di rumah abang iparnya di Selatpanjang.
Kebiasannya setiap pagi menyemir sepatu abang ipar.
Dari sanalah Asmar bertekad menjadi anggota Polri.
"Memang dari kecil pengen jadi polisi karena sering semirkan sepatu abang ipar waktu sekolah Tsanawiyah," ujar Asmar saat bercerita pada Kamis (13/8/2020).
Untuk pendidikan Asmar juga memprihatinkan.
Saat sekolah dasar, ia harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer.
Untuk melanjutkan jenjang SMP, Asmar harus keluar dari daerahnya Tanjung Samak, karena saat itu belum ada sekolah di sana.
Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Pekanbaru dan pesantren Darun Nahdah Bangkinang.
Terakhir ia menuntaskan pendidikan di SMEA Ampera Selatpanjang.
"Saya sempat menganggur setahun merantau ke Tanjung Balai Karimun, di sana saya bekerja jual minyak dan antar gorengan ke kedai," ujar Asmar.
Pada 1985, Asmar mencoba mengikuti tes polisi dan akhirnya lulus.
Penempatan pertamanya Asmar ditugaskan di Indragiri Hilir.
Pada Pemilukada 2020, Asmar digandeng Muhammad Adil menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Meranti.
Dari hasil penetapan perolehan suara Pilkada 2020, pasangan dengan nomor urut satu ini meraih suara tertinggi dibanding tiga pasangan lainnya.
Mereka meraih 37.116 suara dari 96.798 surat suara yang sah.
Pada 26 Februari 2021, Muhammad Adil-Asmar dilantik oleh Gubernur Riau, Syamsuar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Meranti.
Baca juga: PERAN dan Konstruksi Kasus Suap di Meranti, KPK Menetapkan 3 Tersangka Termasuk Muhammad Adil
Harta Kekayaan Asmar
Asmar diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 694 juta atau tepatnya Rp 694.599.041.
Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan Asmar pada 24 Maret 2022.
Aset terbesar yang dimiliki Asmar adalah kepemilikan dua tanah di Indragiri Hilir dengan nilai Rp 625 juta.
Asmar juga masih memiliki harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas, masing-masing nilainya Rp 68.100.000 dan Rp 1.499.041.
Inilah daftar harta kekayaan Asmar dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 625.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 179 m2/136 m2 di KAB/KOTA INDRAGIRI HILIR, HASIL SENDIRI Rp 550.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 184 m2/184 m2 di KAB/KOTA INDRAGIRI HILIR, HASIL SENDIRI Rp 75.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp ----
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 68.100.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.499.041
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 694.599.041
UTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 694.599.041
Baca juga: Bupati Meranti Resmi Ditahan 20 Hari, KPK Akui Ada Peran dari Mantan Direktur Penyidik KPK
Ditelepon Gubernur Riau Jadi Plh Bupati Meranti
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar langsung menelepon Asmar dan menunjuknya sebagai Pelaksana Harian atau Plh Bupati Meranti.
Penunjukkan Asmar jadi Plh Bupati Meranti karena M Adil ditangkap KPK dan sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
Asmar memastikan seluruh roda pemerintah di kabupaten termuda di Riau tererbut terus berjalan.
Hal tersebut disampaikan Asmar selepas melakukan pertemuan dengan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemda Kepulauan Meranti, Jumat (7/4/2023) di kediaman Rumah Dinas Wakil Bupati Kepulauan Meranti.
Dia menyampaikan, sudah berkoordinasi dengan Gubernur Riau, di mana seluruh tanggungjawab dan kebijakan pemda Kepukauan Meranti saat ini diserahkan kepadanya sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati
"Jadi roda pemerintahan itu tetap jalan. Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," ungkap Asmar, dikutip dari Tribunpekanbaru.com.
Namun, ia masih menunggu SK dari Mendagri untuk penetapan dirinya sebagai Plh.
"SK dari mendagri usulan dari provinsi," jelasnya.
Terkait OTT yang terjadi, Asmar menegaskan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK.
"Masalah yang tadi malam, itu kita serahkan ke penegak hukum yang bersangkutan KPK," jelasnya.
Terkait penyegelan sejumlah kantor oleh KPK, Asmar menegaskan tidak akan mengganggu proses penyelidikan yang dilakukan.
"Itu tidak bisa kita ganggu, kita tunggu perintah KPK," tuturnya.
Asmar menegaskan, roda pemerintahan di Kepulauan Meranti akan terus berjalan dan dimaksimalkan.
"Pekerjaan kota tetap jalan, pelayanan ke masyarakat kita primakan yang utama," jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Asmar, Pimpin Meranti Setelah Bupati Kena OTT KPK, Purnawirawan Polri, Hartanya Rp 694 Juta,