TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pemkab Jembrana masih mematangkan persiapan program angkutan siswa gratis.
Dinas Perhubungan sudah berbicara dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Ternyata 40 persen dari total armada yang disiapkan belum memenuhi syarat laik jalan.
Jumlah angkot dan angdes yang disiapkan pada program ini sebanyak 54 unit tersebar di seluruh kecamatan.
Baca juga: Warga Banjar Ngoneng Jembrana Tanam 55 Pohon Cempaka di Pinggir Jalan
Sedangkan anggaran yang digelontor nilainya hampir mencapai Rp1 miliar. Ratusan siswa diakomodir terutama yang memiliki kartu Indonesia pintar (KIP).
Selain itu, siswa tersebut masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kami sudah koordinasi dengan Organda terkait angkutan," kata Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Jembrana, Ni Komang Tri Setiani, Senin (15/1/2024).
Baca juga: Terbukti Lakukan Pungli Jembatan Timbang Cekik Jembrana, Nurbawa dan Suputra Divonis Bui 1 Tahun
Dia mengatakan, dari hasil koordinasi tersebut, pemerintah meminta agar armada yang belum memenuhi standar laik jalan segera melakukan uji kendaraan.
Ini agar data kendaraan yang dilibatkan dalam pelayanan nantinya bisa segera diproses.
Dari 40 persen tersebut, ada yang belum memenuhi administrasi kendaraan baik dari identitas kendaraan, uji kendaraan hingga izin trayek.
Baca juga: Teras Rumah Warga Mendoyo Jembrana Ambruk Saat Hujan Deras
"Ada 40 persen dari total armada yang dilibatkan belum memenuhi kategori laik jalan. Sudah kami mohonkan ke Organda untuk segera melengkapinya," tandasnya.
Program ini dirancang untuk memberi layanan kepada siswa dan membangkitkan gairah pemilik angkutan desa yang nyaris punah karena banyaknya kendaraan pribadi.
Dengan program ini, layanan angkutan umum di Jembrana diyakini akan menggeliat lagi.
Baca juga: 6 Jabatan Eselon IIB Jembrana Lowong, 2 Masih Proses Lelang Jabatan, 4 Sisanya Menunggu Kabar
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengaku sudah mengirim seluruh data jumlah siswa dan kategori mereka. Siswa yang dapat adalah pemilik KIP dan masuk DTKS.
Kata dia, selain menjadi unggulan, program ini juga sebagai upaya menekan penggunaan sepeda motor oleh siswa.
Sebab selama ini sejumlah siswa masih menggunakan sepeda motor untuk berangkat ke sekolah. Ini membahayakan keselamatan mereka.