Berita Jembrana
Harga Babi Hidup Tembus Rp 50 Ribu Per Kg! Peternak Babi di Jembrana Semringah Jelang Galungan
Kasthama mengatakan, sejak beberapa hari yang lalu sedikitnya ada puluhan ekor babi yang terjual dari kelompok peternak.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Peternak babi di Kabupaten Jembrana semakin semringah menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Sebab, harga daging babi hidup saat ini terhitung cukup tinggi dibanding sebelumnya. Harga lokalan saat ini disebutkan di angka Rp 48-50 ribu per kilogram (Kg). Sedangkan mendekati perayaan hari Kemenangan Dharma melawan Adharma kali diprediksi bisa lebih tinggi lagi.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, kenaikan harga babi hidup di wilayah Jembrana sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu. Jika sebelumnya di kisaran 37-40 ribu per Kg, kini sudah menyentuh Rp 48 ribu hingga Rp 50 ribu per Kg.
“Saat ini harga daging babi hidup di kisaran Rp 48-50 ribu per kilogramnya. Astungkara, sudah bisa membuat peternak tersenyum,” kata seorang peternak, Gede saat dikonfirmasi, Jumat (6/9).
Dia menyebutkan, dengan harga saat ini, diharapkan bisa stabil hingga nantinya menjelang perayaan Galungan dan Kuningan.
Sebab, kebanyakan masyarakat khususnya di Jembrana memotong daging babi pada momen ini. “Prediksi Galungan bisa naik sampai di atas Rp 50 ribu. Mungkin bisa sampai di angka Rp 55 ribu bahkan Rp 60 ribu per Kg-nya,” kata dia.
Peternak lainnya, Ketut Subanda mengakui hal yang sama. Kenaikan harga babi potong hidup saat ini seakan memberikan angin segar dan semangat bagi peternak.
Baca juga: USUL Giri Prasta Agar MRT Tembus Hingga ke Buleleng, Jadi Hanya 30 Menit Dari Bali Utara ke Badung
Baca juga: KASUS Landak Jawa! Keluarga Syok, Nyoman Sukena Diadili Gara-gara Pelihara, Nyoman Parta Bersuara

Sebagian besar peternak justru semringah menjelang Galungan dan Kuningan kali ini. “Harga sekarang (babi potong hidup) sudah berangsur naik sejak dua bulan lalu. Saat ini harga lokal di Rp 48-50 ribu per Kg,” sebutnya.
Kondisi ini, kata dia, berbeda dengan sebelumnya. Saat itu, harga babi potong hidup paling tinggi hanya di angka Rp 40 ribuan.
Sehingga para peternak merasa sapih atau merasa pengeluaran untuk bibit, perawatan dan pakan cenderung seimbang, tidak ada untung yang signifikan. “Kami berharap bisa stabil (harga) dan bahkan bisa lebih tinggi lagi nanti mendekati hari raya kali ini,” harapnya.
Terpisah, Kabid Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Gede Putu Kasthama menyebutkan hal berbeda. Jika pekan lalu, harga babi potong hidup di pasangan tembus di kisaran Rp 50-55 ribu per Kg. Namun saat ini justru turun dari Rp 45-47 ribu per Kg.
“Mungkin karena peternakan panennya banyak menunggu Galungan sehingga babi potong disimpan atau stok terlebih dahulu. Sehingga ketersedian menjelang Galungan meningkat,” sebutnya.
Namun begitu, kata dia, peternak masih bisa semringah karena harga di pasaran saat ini cenderung stabil dan kemungkinan meningkat kembali mendekati hari raya Galungan dan Kuningan kali ini.
“Selain rumahan, kelompok peternak yang kita bina dan menerima bantuan hibah juga sudah mulai panen. Astungkara harganya stabil dan meningkat saat mendekati hari raya mendatang ini,” katanya.
Kasthama mengatakan, sejak beberapa hari yang lalu sedikitnya ada puluhan ekor babi yang terjual dari kelompok peternak.
EKS Mantri Bank Tersangka Dugaan Korupsi Rp1,5 M Lebih, Sayu Gelapkan Saldo Nasabah & Kredit Fiktif |
![]() |
---|
Eks Mantri Bank Diduga Korupsi 1,5 M di Bali, Gelapkan Saldo Mengendap Nasabah hingga Kredit Fiktif |
![]() |
---|
Dua PNS Jembrana Bali Dipecat Tahun Ini, Tersandung Kasus, Semaradani: Bekerja Sesuai Tupoksi |
![]() |
---|
Hanya Puluhan Orang Kunjungi Perpustakaan Daerah Jembrana Setiap Hari, Minim Koleksi Buku |
![]() |
---|
2 ASN Jembrana Dipecat, Satu Orang Tak Pernah Masuk, Satu Orang Tersandung Kasus Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.