Walau demikian, ia mengaku belum mendapatkan jadwal kampanye dari KPU.
"Saat ini metode yang kami gunakan seperti biasanya, secara door to door. Rencananya besok (Jumat, 27/9/2024) kami akan rapat internal penyusunan jadwal kampanye. Nantinya tinggal disesuaikan dengan jadwal KPU saja biar tidak berbenturan (dengan Paslon lain)," ungkapnya.
Sementara itu di hari yang sama, Calon Gubernur Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mendatangi Ketut Putra Sedana alias Dokter Caput.
De Gadjah mengaku kedatangannya bertujuan untuk silaturahmi dengan salah satu figur di Buleleng itu.
Katanya, ia meminta banyak masukan dan saran kedepannya, serta tak lupa meminta dukungan dari Eks Ketua BMI Buleleng itu.
"Saya tidak pandang bulu Dokter Caput warna (partai) apa. Saya melihat sebagai kakak yang memberikan bimbingan kepada kami adiknya. Kalau mengkotak-kotakkan warna, bagaimana membangun Bali," katanya.
Di sisi lain, Dokter Caput mengatakan pihaknya merasa terhormat dikunjungi De Gadjah yang merupakan figur calon Gubernur Bali.
Diungkapkan pula, pada pertemuan itu pihaknya hanya memberi beberapa penekanan ketika nantinya dipercaya masyarakat dan mendapat mandat menjabat sebagai pemimpin Bali.
"Penekanannya bahwa tuanmu adalah rakyat dan jabatan itu adalah mandat. Selain itu saya juga berikan gambaran Buleleng apa yang bisa dikembangkan dan diangkat, sehingga endingnya tujuannya masyarakat sejahtera," ucapnya.
Pada pertemuan itu, pihaknya juga meminta agar RSUD di masing-masing Kabupaten di Bali, memilki poliklinik khusus sulinggih.
"Siapa lagi yang menghargai kalau bukan kita. Dan beliau (De Gadjah) bilang sanggup," ujarnya.
Dokter Caput sendiri diketahui memiliki sejumlah loyalis, yang disebut Loyalis Dokter Caput (LDC). Disinggung soal ke mana ia mengarahkan loyalisnya, Dokter Caput menegaskan jika pihaknya memberikan kebebasan untuk memilih figur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali dan Buleleng.
"Masyarakat sudah cerdas tidak boleh arahkan, apalagi intimidasi atau ancaman. Mereka (masyarakat) tahu mana yang pantas dan tidak pantas, mana layak dan tidak layak, serta tahu mana yang bersih dan tidak bersih. Ayo kita nikmati perhelatan ini dengan riang gembira. Kan namanya pesta demokrasi harus diisi riang gembira," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pilkada Buleleng