Jumlah DBD di Bali Tahun 2024 Meningkat Dua Kali Lipat, Sentuh Angka 15.179 Kasus, 25 Orang Meninggal
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Dinas Kesehatan Provinsi Bali memaparkan data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali.
Berdasarkan data, jumlah DBD di Bali mengalami kenaikan di Tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom mengatakan hingga per-Desember 2024 terdapat 15 ribu kasus.
Baca juga: Kasus DBD di Denpasar Tahun 2024 Tembus 1.309, 9 Orang Meninggal Didominasi Remaja dan Anak-anak
“Artinya memang ada lonjakan. Ada totalnya ada 15.179 kasus DBD. Yang meninggal 25 orang. Jadi bukan pas musim dari Januari sampai Desember ada kasus terus. Musim kering pun ada kasus,” kata Anom pada, Selasa 7 Januari 2025.
Lebih lanjutnya Anom mengatakan yang namanya 3M yakni mengubur, menguras, menutup harus dilakukan setiap hari, tidak menanti saat musim hujan saja melakukan 3M.
Jika dibandingkan Tahun 2023 diakui Anom terjadi peningkatan hingga dua kali lipat.
Baca juga: VAKSIN DBD Disarankan BTB Saat Turis Liburan ke Bali, Sudah Renggut Nyawa 16 Orang di Bali
“Tahun sebelumnya kita ada peningkatan, ini 2 kali lipat meningkatnya. Tahun lalu sekitar 7 ribuan, sekarang 15 ribu."
"Trennya justru pas musim hujan lebat itu turun, karena mungkin hanyut semua. Kita antisipasi, ini sudah 2 kali ke seluruh Bali, Februari 2024 dan kemarin menjelang hujan lebat ada sosialisasi ke rumah sakit dan puskesmas,” sambungnya.
Anom pun tak mengetahui secara pasti mengapa kasus DBD di Bali meningkat dua kali lipat.
Ia mengaskan tetap berpatokan pada cara kovensional yakni 3M plus.
Baca juga: CEGAH Penyebaran DBD, Dinkes Fogging di Belega Gianyar Bali
Ia juga tak mengetahui secara pasti apakah masyarakat telah menjalankan 3M tersebut.
“Kita punya inovasi (wolbachia) gak jalan juga karena ditolak, gak jadi. Ada satu lagi, vaksinasi tapi masih berbayar,” bebernya.
Sementara untuk vaksinasi DBD, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah menyampaikan ke kabupaten/kota diutamakan untuk anak-anak karena keterbatasan anggaran.
Baca juga: Musim Hujan Datang Lebih Awal, Kasa Nyamuk Bisa Jadi Solusi Cegah Kasus DBD, Mulai Laku di Bali
Sebab harga vaksin DBD cukup mahal, dua kali vaksin seharga Rp700 ribu.
Setelah divaksin DBD maka kekebalan vaksin akan bertahan sampai 5 tahun.
“Tapi itu vaksin antara 6-45 tahun yang bisa. Kita anjurkan kepada kabupaten kota untuk menyiapkan anggaran, karena ini masih berbayar. Kalau sudah punya anggaran kan bisa gratis untuk anak-anak SD,” tandasnya. (*)
Berita lainnya di DBD di Bali