TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana mengajukan pinjaman daerah senilai Rp200 Miliar.
Anggaran tersebut nantinya dimanfaatkan untuk penataan RSUD Buleleng, termasuk penyediaan alat kesehatan (alkes).
Rencana pinjaman daerah ini terungkap dalam rapat pembahasan tentang RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Buleleng tahun 2025-2029.
Baca juga: POLISI Dalami Laporan Dugaan Perzinahan dan Pencemaran Nama Baik yang Seret 2 PPPK di Buleleng
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengatakan, rencana pinjaman daerah ini khusus untuk penataan RSUD Buleleng.
Menurut Sutjidra, kondisi RSUD Buleleng saat ini sangat crowded.
Salah satunya di ruang tunggu poliklinik, di mana pasien sampai meluber ke luar.
Baca juga: BUNTUT Panjang Kasus Dugaan Selingkuh, Kuasa Hukum GA dan WA Berencana Audiensi ke Pemkab Buleleng!
"Kalau kita mau menuju RS pendidikan utama dan menuju RS rujukan regional-nasional memang harus direnovasi. Tetapi kalau seperti sekarang tambal sulam, tidak bagus nanti, tidak efektif," ucapnya, Minggu (27/7/2025).
Sutjidra mengatakan, sejatinya sudah ada Detail Engineering Design (DED) ihwal penataan RSUD Buleleng, sejak 2019 dan disempurnakan pada tahun 2021.
Sayangnya hingga saat ini belum ada eksekusi.
Baca juga: FINAL! Kasus Dugaan Perselingkuhan PPPK di Buleleng Berakhir Fatal, Kedua Oknum Dipecat
"Saya melengkapi dan review apa yang sudah disusun dari 2021," kata dia.
Sutjidra menjelaskan, pertimbangan pengajuan pinjaman karena kondisi keuangan pemerintah daerah belum memungkinkan membangun sekaligus.
Rencananya, Pemkab Buleleng akan meminjam senilai Rp200 miliar ke BPD Bali.
Pinjaman ini untuk penataan di poliklinik dan ruang ponex, atau ruang perawatan ibu dan anak yang mengalami kegawatdaruratan.
Dikatakan pula, Rp200 miliar ini tidak hanya untuk kegiatan fisik namun juga pengadaan alat kesehatan.
Salah satunya Magnetic Resonance Imaging (MRI).