Berita Badung

Perbaikan Jalan Carik Aban-Lukluk Bali Senilai 9,5 M, Tuai Keluhan Rusak dan Berdebu

Jalan bergelombang dan polusi debu mengepul saat dilintasi kendaraan, baik roda dua maupun kendaraan roda empat

ISTIMEWA
Kondisi Jalan Carik Aban yang saat ini belum beraspal dan berdebu pada Rabu 24 September 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Proyek perbaikan jalan Carik Aban di wilayah Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, tak kunjung selesai. 

Bahkan jalan yang tergolong padat lalulintas itu pun kini mulai dikeluhkan para pengguna jalan dan warga sekitar. 

Pasalnya, proyek bernilai miliar rupiah dari APBD Badung ini berbulan-bulan terkesan tak kunjung tuntas. 

Bahkan sempat dilakukan buka tutup oleh aparat kepolisian, padahal tidak ada proses pengerjaan.

Baca juga: Perbaikan Jalan Raya Lukluk Bali Belum 100 Persen Selesai, Sudah Bisa Dilalui, Namun Belum di Aspal

Jalan bergelombang dan polusi debu mengepul saat dilintasi kendaraan, baik roda dua maupun kendaraan roda empat terutama ketika siang menjelang. 

Bahkan saat hujan, genangan air dan becek juga terlihat di sepanjang jalan.

Kondisi ini juga menyebabkan arus lalu lintas di jalan alternatif penghubung Jalan Raya Kapal-Darmasaba, Sibang Gede ini sering krodit, karena jalan bergelombang sehingga kendaraan harus melaju pelan.

Dari papan proyek yang terpampang di perempatan lampu merah Anggungan, proyek ini berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung

Yakni dengan nama kegiatan Belanja Modal, Jalan Kabupaten, Peningkatan Jalan Ruas Anggungan-Pura Antegana. 

Tanggal kontrak tertulis sejak 20 Mei 2025. Adapun sumber dana berasal APBD Kabupaten Badung tahun 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.543.074.591,00. 

Pelaksanaan proyek ini hanya memiliki waktu 180 hari kalender dan masa pemeliharaan 730 hari kalender.

Menyikapi kondisi itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika yang dikonfirmasi tak menyangkal proyek jalan Carik Aban sepanjang ruang Anggungan-Pura Antegana belum rampung. 

Pihaknya beralasan pihak rekanan masih menunggu jadwal untuk melakukan pengaspalan.

Untuk mengatasi polusi debu yang mengganggu warga dan para pengguna jalan, pihaknya akan memerintahkan pihak rekanan untuk melakukan penyiraman.

"Kami akan instruksikan ke rekanan untuk melakukan penyiraman pagi dan sore," kata Suardika.

Diakui, masalah itu muncul karena terjadi akibat beberapa kendala yang terjadi di lapangan. 

"Kendala di lapangan mobilitas kendaraan terlalu padat di areal pekerjaan, hanya bisa kerja efektif malam hari jam 10 malam sampai jam 5 pagi," ungkapnya.

Disinggung terkait pengaspalan, Suardika memastikan akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Hanya saja dirinya tidak menyebutkan kapan waktu penyelesaian pengerjaan jalan tersebut.

“Rencana tanggal 5 Oktober (diaspal). Pekerjaan pelebaran masih 600 meter dan pekerjaan rekon masih 4 titik," imbuhnya. (gus)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved