Banjir di Bali
883 Kerusakan Akibat Banjir Bandang di Denpasar Bali, Korban Banjir Buat Dapur Umum
Kerusakan pasar kategori ringan dan sedang tercatat nihil dan berat sebanyak 2 pasar di Denpasar Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Lewat dapur umum, bantuan yang datang juga diolah di sini untuk kebutuhan tiga kali dalam sehari.
"Kadang ada datang bantuan nasi bungkusan, masakan di sini disalurkan ke luar Pulau Biak I,” papar Jaya.
Untuk menu yang dibuat pun bervariasi dari soto, nasi pecel, nasi campur, hingga geprek.
“Dapur umum ini mulai dibuat 12 September. Awalnya pribadi, kemudian kami gotong royong saja. Apalagi bantuan sudah berdatangan,” imbuhnya.
Warga lain, Sindy yang ikut memasak menambahkan, siapa saja bisa ikut memasak di dapur umum ini.
“Gotong royong kita. Siapa yang bisa, boleh ikut bantu masak,” paparnya.
Ia berharap kondisi ini bisa segera berlalu dan kehidupan warga bisa normal kembali.
Jika nantinya dapur umum tutup, sisa bantuan akan dibagikan kepada semua warga terdampak di kawasan tersebut.
Selain itu, pada Selasa pagi, pembersihan sampah pasca banjir pun mulai dilakukan.
Pembersihan dilakukan secara bergotong royong oleh Pemkot Denpasar, TNI, Polri, relawan dan warga.
Santunan Ahli Waris Korban
Sebanyak 8 ahli waris korban meninggal akibat banjir di Denpasar telah menerima santunan.
Pemkot Denpasar menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memberikan santunan pada korban banjir bandang yang meninggal dunia tersebut.
Santunan itu disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Denpasar, Ni Putu Kusumawati menjelaskan setiap ahli waris korban ber-Kartu Keluarga (KK) Denpasar menerima santunan sebesar Rp 15 juta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.