Kecelakaan Hari Ini

Pasutri Tewas Berawal dari Selendang Maut, Wayan Berpulang Setelah Kecelakaan Tragis di Buleleng

Pasutri Tewas Berawal dari Selendang Maut, Wayan Berpulang Setelah Kecelakaan Tragis di Buleleng

DOK PRIBADI
Ilustrasi kecelakaan- foto tak terkait berita. 

TRIBUN-BALI.COM - Insiden kecelakaan merenggut nyawa pasangan suami istri atau pasutri, bahkan video kejadian itu viral.

Apakah kecelakaan maut yang merenggut nyawa pasutri ini bisa dibilang insiden takdir?

Pasalnya penyebab awal kecelakaan tragis itu adalah sebuah selendang milik pasutri tersebut.

Insiden kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Ngawi-Ngrambe, tepatnya di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (17/7/2025).

Baca juga: TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida

Ajal menjemput nyawa pasutri tersebut melalui kecelakaan tragis sekitar pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan data kepolisian, nama kedua pasutri tersebut yaitu, Sarno (50) dan Sarweni, keduanya berasal dari Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Ngawi.

Saat kecelakaan keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor 

Kedua pasutri itu mengalami kecelakaan dengan truk Elpiji.

Suasana haru sangat terasa saat proses evakuasi jenazah kedua pasutri tersebut.

Baca juga: BABAK BARU Kasus Dugaan Perselingkuhan di Buleleng, Bupati Sebut SK Pemecatan 2 PPPK Bisa Dicabut

Dalam video amatir yang beredar di media sosial, proses evakuasi jenazah pasutri itu diwarnai isak tangis.

Kerabat kedua pasutri menangis, tak kuasa melihat kondisi jenazah.

Kasatlantas Polres Ngawi AKP Yuliana Plantika membenarkan kecelakaan tragis itu.

Dijelaskannya, mulanya sepeda motor Suzuki Smash nopol AE 4713 MF yang dikendarai pasutri itu melaju dari arah utara ke selatan.

Searah di depannya korban pasutri melaju truk Mitsubishi Canter nopol AE 8065 UK dikemudikan Adi Bayu (36), warga Desa Tanjung, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. 

“Menurut keterangan saksi yang ada di TKP, sepeda motor Suzuki Smash pada saat mendahului truk Mitsubishi Canter, selendang yang dibonceng masuk kedalam gir motor, sehingga korban terjatuh ke kiri,” jelas Kasatlantas Polres Ngawi.

Karena kurang hati-hati, dan jarak sudah dekat, terjadilah kecelakaan, pengendara motor menabrak truk dan pengemudi tidak sempat membanting setir.

Guna keperluan lebih lanjut, polisi mengamankan barang bukti motor milik pasutri dan juga truk untuk penyelidikan.

“Insiden kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dan korban meninggal dunia di TKP,” pungkasnya. 

Kecelakaan di Buleleng Renggut Nyawa Mustika

Hendak berangkat ke sekolah, seorang siswa bernama Komang Agus Tri Mahendra Putra justru terlibat insiden kecelakaan pada Jumat (12/9/2025).

Diketahui siswa kelas XI SMAN 1 Gerokgak itu mengalami patah tulang pasca kecelakaan menabrak lansia pengendara sepeda motor.

Peristiwa kecelakaan itu terjadi di ruas jalan Singaraja - Gilimanuk wilayah Banjar Dinas Madan, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Insiden kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.00 wita. 

Kapolsek Gerokgak, Kompol I Made Derawi mengungkapkan, insiden kecelakaan melibatkan dua sepeda motor.

Diantaranya motor Honda Beat DK 5670 UAO dengan motor Suzuki Shogun DK 6676 VF.

"Sepeda motor Honda Beat dikemudikan Komang Agus Tri Mahendra Putra asal Banjar Dinas Goris Pasar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Sedangkan sepeda motor Shogun dikendarai I Wayan Mustika asal Banjar Dinas Madan, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng," ungkapnya. 

Lanjut dikatakan, peristiwa ini berawal saat Komang Agus hendak berangkat ke sekolah.

Ia mengendarai sepeda motor dari Banjar Dinas Goris Pasar ke SMAN 1 Gerokgak yang berlokasi di Desa Sanggalangit, atau dari barat menuju timur. 

Sesampainya di wilayah Banjar Dinas Madan, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Komang Agus berpapasan dengan sepeda motor Shogun yang dikendarai I Wayan Mustika.

Sepeda motor itu hendak menyeberang dari arah selatan menuju utara.

"Pengendara sepeda motor Suzuki Shogun tidak melihat situasi lalulintas sekitar.

Karena jarak yang terlalu dekat, pengendara sepeda motor Honda tidak bisa menghindar. Alhasil terjadi kecelakaan," jelasnya. 

Benturan keras antar sepeda motor itu mengakibatkan Komang Agus mengalami patah tulang pada bahu kiri dan kaki kiri.

Oleh warga sekitar, pelajar berusia 17 tahun ini selanjutnya dilarikan ke Puskesmas Gerokgak 1 untuk mendapat penanganan.

"Informasinya yang bersangkutan dirujuk ke RSKU Singaraja," imbuh dia. 

Sementara Mustika, kata Kompol Derawi, mengalami Cidera Kepala Berat (CKB).

Apalagi lansia 65 tahun itu tidak mengenakan helm saat berkendara.

"Yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Gerokgak 1 sekitar pukul 06.30 WITA," ujar Kapolsek. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved