Demo di Bali
SIMULASI Demo di Polres Gianyar&Buleleng, Simulasi Pengendalian Massa, Tingkatkan Kemampuan Personel
Dalam pelaksanaan simulasi, seluruh personel dituntut sigap menempati posisinya masing-masing sesuai dengan SOP pengamanan.
Pihak kepolisian sudah mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan secara baik. Namun pendemo enggan menurut. Karena situasi semakin tidak kondusif, pihak kepolisian pun menurunkan Armoured Water Cannon (AWC) untuk mengurai massa.
Diketahui, seluruh skenario aksi demo tersebut merupakan simulasi penanganan situasi krisis, khususnya kerusuhan atau demo anarkis yang menyasar kantor Polres Buleleng.
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, tujuan simulasi ini untuk meningkatkan kemampuan anggota Polres Buleleng dalam penanganan pengendalian massa. Dengan demikian anggota tahu peran-perannya, serta sarana prasarana apa saja yang dipersiapkan.
"Ketika ada alarm stelling, anggota tahu di mana mereka harus berdiri dan apa yang harus dilakukan. Tadi sudah kita lihat bersama tahapan-tahapannya, termasuk bahwa situasi kita anggap anarkis, bagaimana penanganannya dan di sana juga kita tampilkan bagaimana mengurangi risiko, baik anggota kita yang bertugas maupun masyarakat yang melaksanakan demo," jelasnya.
Tak hanya itu, anggota dilatih bagaimana cara mengendalikan massa, mengimbau, humanis, namun tetap tegas. Pada simulasi ini, pihaknya juga ingin melatih keterampilan-keterampilan menggunakan tameng, tongkat, gas air mata, AWC.
"Harapannya anggota kita lebih terampil lagi, lebih profesional, sehingga dapat melayani masyarakat dengan optimal," ujarnya.
Dikatakan pula, latihan hari ini akan dievaluasi kembali. Sebab situasi demonstrasi secara nyata tidak akan monoton, namun dinamis.
"Nanti ke depannya juga akan kita lakukan secara continue latihan-latihan ini agar anggota lebih terampil lagi, lebih meningkat lagi kemampuannya. Walau demikian kesiapan anggota tadi sudah sangat siap," ucapnya. (mer)
Simulasikan Tiga Skenario
Sementara Kabag OPS Polres Buleleng, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, ada ratusan personel yang terlibat dalam simulasi ini. Khususnya anggota Dalmas, total yang dikerahkan sebanyak ratusan personel. "Dalmas awal ada 36 personel, dalmas akhir ada 117 personel," sebutnya.
Diungkapkan pula, pada latihan ini pihaknya mensimulasikan tiga skenario. Untuk skenario pertama dan kedua berlangsung pada Jumat (19/9).
Skenario pertama dan kedua lokasinya di Mako Polres Buleleng. Meliputi pengamanan Mako apabila ada unjuk rasa damai ke Polres Buleleng. Namun dalam bentuk soft, artinya pendemo mau diajak negoisasi bertemu Kapolres.
"Skenario kedua, masa anarkis menuntut transparansi penyidikan, tapi mereka tidak mau diajak negoisasi. Langsung membuat keonaran dengan menyerang. Skenarionya ada pelemparan, hingga penyemprotan dengan AWC," katanya.
Latihan selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (23/9) berupa Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota). Skenarionya masyarakat mendatangi salah satu institusi, di ruas jalan Dewi Sartika, Singaraja. (mer)
| Kasus Intimidasi Jurnalis di Bali dalam Peliputan Aksi Demo, Kapolda Sampaikan Permohonan Maaf |
|
|---|
| 4 Tersangka Anak di Bawah Umur,14 Tersangka Unjuk Rasa Anarkis di Bali Komunikasi Via Grup Telegram |
|
|---|
| 14 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Saat Aksi Demo Anarkis di Bali, Komunikasi Lewat Grup Telegram |
|
|---|
| Kasus Intimidasi Jurnalis di Bali, Kapolda: Kami Tidak Pernah Tahu, Semua Sama |
|
|---|
| MenHAM Minta Kapolda Hadirkan Keadilan Proses Hukum, Natalius Soroti Kasus Kerusuhan Demo di Bali |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.