Berita Bali

Dinkes Denpasar Sambut Positif Teknologi Canggih Lasik Mata di Bali, Dongkrak Industri Wellness

Bali adalah gerbang dunia yang kini juga meningkatkan gairah pada wisata medis dan wellness.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Lasik mata di Ciputra SMG Eye Clinic Bali, Icon Mall Sanur sejak Jumat 10 Oktober 2025. Dinas Kesehatan Denpasar menyambut positif hadirya teknologi Lasik mata pertama kalinya di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Denpasar menyambut positif masuknya teknologi Lasik 8 detik di Denpasar, teknologi ini membuat masyarakat Bali dan wisatawan dapat memperoleh layanan kesehatan mata yang lebih baik dan lebih cepat. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Denpasar, I Wayan Sukrayasa, mengungkapkan kehadiran teknologi ini menjadi indikator positif bagi sektor kesehatan di kota Denpasar maupun Pulau Dewata pada umumnya.

Sukrayasa menekankan bahwa dengan menghadirkan teknologi ini menunjukkan adanya klinik mata yang mengedepankan standar dan mutu tinggi di Denpasar yang resmi dioperasikan Ciputra SMG Eye Clinic Bali di Icon Mall Sanur sejak Jumat 10 Oktober 2025.

"Ini menambah kemampuan dan edukasi untuk Bali di dunia kesehatan mata. Kehadiran teknologi ini diyakini dapat membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang lebih cepat dan efisien," kata Sukrayasa.

Baca juga: Karantina Bali Monitoring Kesehatan 30 Perkici Dada Merah Hasil Repatriasi dari Inggris

Sukrayasa menjelaskan, teknologi Lasik generasi baru yang disebut ReLEx Smile Pro Lasik dengan alat Laser VisuMax 800 Femtodetik ini mampu mengoreksi dan memperbaiki penglihatan mata hanya dalam 8 detik. 

Hal ini selaras dengan pemerintah yang terus mendorong layanan kesehatan di Bali mewakili Indonesia di mata dunia, tak bisa ditampik Bali adalah gerbang dunia yang kini juga meningkatkan gairah pada wisata medis dan wellness.

"Dengan kemampuan menyelesaikan prosedur operasi hanya dalam waktu delapan detik, memperluas penawaran kesehatan medis," ujarnya.

Klinik pengelola pusat mata di Indonesia sejak 2015 ini, sengaja menghadirkan teknologi ini di Bali, agar penduduk dan komunitas internasional di pulau ini tidak perlu lagi bepergian jauh ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan mata tingkat lanjut yang bisa digabungkan dalam paket Staycation.

Tim dokter spesialis mata berpengalaman bertahun-tahun, Dr. Ni Kompyang Rahayu, Sp.M(K), menjelaskan bahwa tujuan Lasik bukan hanya hasil medis, tetapi juga kenyamanan pasien. 

"Kami ingin pasien merasa aman dan diperhatikan. Tentu saja, teknologi itu penting, tetapi pada akhirnya, ini tentang membantu seseorang hidup lebih bebas dan percaya diri," ujarnya.

Teknologi ini prosedurnya sendiri hanya memakan waktu sekitar delapan detik per mata. Karena tidak ada sayatan flap pada kornea, pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah. 

Sebagian besar pasien langsung merasakan penglihatan yang lebih jernih, dengan hasil lengkap terlihat hanya dalam beberapa hari. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved