Berita Bali

Adakan Debat Calon Rektor, UNHI Hadirkan Mahasiswa, BEM dan Alumni 

Universitas Hindu Indonesia (UNHI) adakan Debat Terbuka Calon Rektor pada, Kamis 30 Oktober 2025.

ISTIMEWA
DEBAT - Universitas Hindu Indonesia (UNHI) adakan Debat Terbuka Calon Rektor pada, Kamis 30 Oktober 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Universitas Hindu Indonesia (UNHI) adakan Debat Terbuka Calon Rektor pada, Kamis 30 Oktober 2025.

Debat ini diikuti oleh tiga calon Rektor diantaranya Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT. dari Fakultas Teknik, Dr. Cokorda Gde Bayu Putra, SE., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si dari Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya.

Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH., M.Hum selaku Ketua Senat, Anggota Pansel sekaligus juga Wakil Rektor 1 UNHI mengatakan debat terbuka ini adalah merupakan salah satu dari proses penjaringan rektor. 

Baca juga: Rektor UNHI: Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Pedoman Perguruan Tinggi Cetak SDM yang Relevan

“Proses ini panjang. Sebetulnya sebelumnya prosesnya sudah dilakukan oleh panitia seleksi  melalui tahapan evaluasi yang cukup panjang ada 6 tahapan yang pertama adalah tes kompetensi, tes deskripsi diri, studi kasus, diskusi kelompok dan presentasi,” katanya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, sebelumnya terdapat calon Rektor berjumlah 10 orang yang mempresentasikan visi-visi program kerja di hadapan pantia seleksi (pansel) jika nanti terpilih sebagai rektor.

Baca juga: UNHI Bali Rayakan Siwaratri Untuk Pertama Kalinya Pasca Pandemi, Tetap Khusuk Meski Cukup Sepi

Berikutnya adalah interview, di mana masing-masing calon Rektor di-interview oleh 7 orang pansel dengan waktu 70 menit setiap calon Rektor. 

Sehingga pelaksanaan proses penjaringan  berlangsung maraton selama 3 hari dari tanggal 20 Oktober 2025 sampai tanggal 22 Oktober 2025.

Kemudian di tanggal 23 Oktober pansel rapat menentukan 3 calon Rektor yang akan melakukan debat pada hari ini.

Baca juga: Serangkaian Dies Natalis UNHI Bersama Yayasan Widya Kerthi Gelar Lomba Mewarni

Saat debat, para calon Rektor pertama-tama menyampaikan visi-visi program kerja jika terpilih sebagai Rektor.

Berikutnya calon Rektor akan mengambil beberapa pertanyaan dari pansel kemudian masing-masing membaca pilihannya kemudian didebatkan diantara ketiga calon.

Di samping itu juga yang hadir diberikan kesempatan untuk bertanya apakah mahasiswa apakah dosen akan diberikan kesempatan.

Anggota senat semua hadir untuk menyimak debat ini setelah debat anggota senat pindah ke Aula Direktorat lantai tiga dan akan memberikan peringkat. 

“Jadi nyoblos di sana siapa di antara ketiga calon Rektor yang dipilih kemudian setelah peringkatan ini selesai Senat akan merekomendasikan kepada badan penyelenggaran yayasan yang terdiri dari pengurus yayasan, pembina yayasan, pengawas yayasan itu nanti di Jakarta rencananya tanggal 6 Januari 2025 hasil peringkatan dan hasil rekomendasi dari pansel kita akan bawa ke Jakarta,” paparnya. 

Di Jakarta nanti akan ditentukan dari tiga calon Rektor ini siapa yang nanti dipilih, setelah ditetapkan selanjutnya di tanggal 10 Januari kita akan melakukan pelantikan terhadap Rektor baru.

Pada Debat ini seluruh Civitas Akademika seperti mahasiswa, BEM, Dosen, alumni juga stakeholder dilibatkan. 

“Semua kita undang, nanti tergantung daftar hadirnya nanti bisa dicek disana berapa, mudah-mudahan lebih banyak. Semua mahasiswa kita undang terutama BEM. Jumlah mahasiswa kurang lebih 3.500 orang,” terangnya.

Sedangkan untuk pencoblosan total senat sebanyak 47 namun yang hadir sejumlah 32 senat. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved