Berita Bali

Bali Perkuat Posisi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Global, 60 Peserta Pelatihan di Denpasar

Arga Mahendra, mengungkapkan bahwa dipilihnya Bali sebagai lokasi pelatihan memberikan nilai tambah yang signifikan. 

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Para pemangku kepentingan program pengembangan industri kreatif yang digelar di BDI Denpasar, Bali, pada Sabtu 1 November 2025. Bali Perkuat Posisi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Global, 60 Peserta Pelatihan di Denpasar 

“Karena itu, Kemenperin menempatkan pengembangan SDM kompeten sebagai pondasi utama pembangunan industri nasional," tegas Doddy.
 
Kemenperin memperkuat program pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri, masing-masing dengan spesialisasi di bidang industri. 

"Seluruh satuan pendidikan dan pelatihan vokasi ini menjadi pelopor penerapan link and match dan terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja," jelas Doddy. 

Pada kesempatan itu, Direktur Pasifik dan Oseania Kemlu, Adi Dzulfuat, menyebut program ini sebagai kelanjutan dari inisiatif serupa di tahun 2024. 

Program ini diharapkan memberi pemahaman tentang kebijakan ekonomi kreatif Indonesia dan implementasinya melalui para pembuat kebijakan dan praktisi. 

"Kami harap adanya percakapan dua arah agar peserta juga dapat berbagi pengalaman dari negara-negara anggota OACPS, " tutur Adi. 

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi, menilai program ini lebih dari sekadar pelatihan. 

"Ini adalah perjalanan yang membangun jejaring individu dengan pemikiran cemerlang dan pengalaman luas di bidang ekonomi kreatif. Ini merupakan aset berharga bagi kemitraan Indonesia-OACPS di masa depan," pungkasnya.
 
Menurut Andri, keberhasilan program ini mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah Indonesia dan organisasi mitra internasional dalam mendorong pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif. 

"Semua peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan menikmati program ini selama berada di Bali," ungkapnya.

Sekretaris Jenderal OACPS, Moussa S. Batraki mengatakan, bahwa industri kreatif termasuk sektor audio-visual, mempunyai potensial untuk berkembang di Afrika, Karibia, dan Pasifik sehingga bisa memacu perekonomian di masing-masing negara. 

"Kemitraan kami dengan Indonesia merupakan contoh cemerlang tentang bagaimana kolaborasi lintas kawasan dapat menghasilkan pertumbuhan inklusif, kesejahteraan bersama, dan masa depan yang lebih baik bagi semua," ucap Moussa.

Selain itu, Direktur Utama LDKPI Dalyono menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengamanatkan LDKPI untuk dapat berkontribusi aktif dalam mencapai agenda pembangunan global dengan memberikan bantuan teknis dan keuangan. 

Di tengah tantangan terbatasnya pendanaan pembangunan global, peran donor baru, termasuk bantuan Indonesia, menjadi signifikan. 

"Industri kreatif dipandang sebagai sektor yang menjanjikan dalam penciptaan lapangan kerja, dengan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dan global," kata Dalyono. (*) 

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved