Makan Bergizi Gratis

SENANG Lihat Siswa Terima Ayam Kentucky, Bupati Bangli Tinjau Peluncuran Program MBG di Susut

Peluncuran program ini ditandai dengan penyerahan paket MBG kepada 93 siswa. Paket makanan tersebut berisi menu nasi putih, ayam kentucky

TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA
PELUNCURAN MBG - Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta meninjau pelaksanaan peluncuran program MBG di SD Negeri 4 Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Senin (3/11). 

TRIBUN-BALI.COM - Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta meninjau pelaksanaan peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 4 Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Senin (3/11). 

Peninjauan MBG ini juga dihadiri Kapolres Bangli, AKBP James Irianov Syaloom Rajagukguk, Kepala Kejaksaan Negeri Bangli, Yetty Herawati, dan perwakilan Forkopimda.

Peluncuran program ini ditandai dengan penyerahan paket MBG kepada 93 siswa. Paket makanan tersebut berisi menu nasi putih, ayam kentucky, salad, semangka, dan susu.

Sedana Arta menekankan program ini sejalan dengan tujuan pemerintah pusat dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak Bangli

“Upaya perintis dari Kepolisian Bangli ini merupakan langkah penting dalam mendukung program nasional untuk makanan bergizi,” ujarnya.

 

Baca juga: HANYA 600 Mahasiswa Lolos Verifikasi Program 1 Keluarga 1 Sarjana

Baca juga: KISAH PILU Dewa Ngakan, Niat Cari Kerja Malah Berujung Petaka, Kecelakaan di Klungkung & Operasi!

 

Sedana Arta berharap menu akan terus berkembang, sehingga siswa tetap antusias dan senang dengan paket MBG yang diberikan.

Ia juga mengimbau para guru untuk secara aktif meminta masukan dari siswa mengenai makanan yang disajikan dan menjaga koordinasi yang erat dengan ahli gizi dan tim penyiapan makanan. 

Saat ini, Polres Bangli mendampingi 970 siswa di 5 lembaga pendidikan, termasuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu TK Negeri Pembina Susut, TK Tri Gita Santhi, SD N 3 Pengotan, SD N 4 Tiga, dan SMA N 1 Susut

Sementara itu, program MBG menuai sorotan positif dari kalangan akademisi dan pakar gizi. Satu di antaranya Ni Putu Agustini, Pengampu Mata Kuliah Sistem Manajemen Pengawasan Mutu dan Penyelenggaraan Makanan Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Agustini meninjau Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali di Jalan Plawa No. 20 Kota Denpasar, kemarin. Hasilnya, kata dia standar penyelenggaraan MBG di dapur yang dikelola Polda Bali tersebut telah memenuhi kriteria gizi dan keamanan pangan yang ketat.

“Standar porsi yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak, dengan pembedaan antara anak di bawah 6 tahun dan di atas 6 tahun. Artinya, porsi yang disediakan sudah tepat,” ujar Agustini kepada Tribun Bali, pada Senin (3/11).

Agustini menyoroti aspek keamanan pangan dalam menu yang disajikan. Menu harian yang disiapkan, seperti nasi putih, ayam, tempe, sayur mix jagung, wortel, dan buncis, serta buah melon, dinilai memiliki risiko rendah terhadap kontaminasi.

“Dari segi keamanan pangan juga cukup baik, karena menu yang disiapkan bukan termasuk kategori berisiko tinggi terhadap keamanan pangan,” ujar dia. 

Agustini menekankan bahwa pemilihan bahan dan pengolahan sudah didasarkan pada prinsip higienis. Ia berharap penyelenggaraan MBG di SPPG Polda Bali, yang kini menyediakan 3.579 porsi setiap hari untuk delapan sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, dapat terus berjalan lancar, aman, dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. 

Sebanyak 8 sekolah yang mendapat distribusi MBG yaitu TK Kemala Bhayangkari Denpasar, TK Darul Huda Denpasar, SDN 2 Sumerta Denpasar, SDN 29 Dangin Puri Denpasar, SDN 14 Dangin Puri Denpasar, SDN 17 Dangin Puri Denpasar, SMPN 3 Denpasar, dan SMAN 7 Denpasar. Dukungan 50 relawan yang bertugas menyiapkan dan mendistribusikan menu turut menjamin kelancaran operasional harian.

Selain itu, Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo juga memastikan SPPG Polri, termasuk yang ada di Plawa Polda Bali, menanamkan sistem ketahanan pangan (food security) terintegrasi dan berlapis. 

Komjen Pol Dedi menyoroti pentingnya inovasi menu bergizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat. Hal ini dipandang krusial agar makanan tidak hanya dikonsumsi karena kebutuhan, tetapi juga dinikmati.

“Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal khas daerah memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari,” ujar Komjen Pol Dedi. 

SPPG Polda Bali yang beroperasi sejak 5 Mei 2025 ini merupakan salah satu dari 233 unit operasional di seluruh Indonesia.

Di wilayah Provinsi Bali, terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali, terdiri atas 2 unit operasional (termasuk SPPG Plawa), 4 unit siap operasional (100 persen), dan 4 unit dalam tahap pembangunan. (weg/ian) 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved