bisnis

OPERASI Satgas Pangan & Temuannya, Ancam Cabut Izin Usaha Penjual Beras di Atas HET

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Terpadu Provinsi Bali mulai operasi pengendalian harga beras di seluruh wilayah Provinsi Bali.

|
TRIBUN BALI/ADRIAN AMURWONEGORO
OPERASI - Tim Satgas Pangan Bali saat melaksanakan operasi pengendalian harga beras di retail modern di Denpasar dan sekitarnya, pada Rabu (22/10). 

“Jika ada masyarakat yang menemukan harga beras melebihi HET, silakan laporkan ke Satgas Pangan di Ditreskrimsus Polda Bali,” pesannya.

Operasi ini melibatkan berbagai pihak terkait dalam rantai pasok pangan. Seperti Pimpinan Bulog wilayah Bali, Tenaga Ahli Bapanas, perwakilan dari Disperindag, Distanpangan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Bali. Serta para Kasat Reskrim Polres Jajaran dan pelaku usaha produsen dan distributor beras.

“Kami selaku koordinator Satgas Pengendalian Harga Beras tingkat provinsi, akan menindaklanjuti perintah hasil rapat Menteri Pertanian. Kami lakukan rapat koordinasi secara eksternal dengan instansi terkait dan pelaku usaha,” pungkas Kombes Teguh. 

Di sisi lain, pedagang di Pasar Kreneng, Made Suartha mengungkapkan beras Bulog atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih banyak diminati masyarakat. 

“Harga untuk beras premium Rp 17.000 per kg dan medium Rp 16.000 per kg. Pasokan beras lancar. Kalau beras oplosan tidak ada di sini,” katanya.

Hal senada dikatakan pedagang beras lainnya di Pasar Kreneng, Ni Wayan Yastini (49). Dikatakan, tidak ada masalah distribusi beras untuk saat ini.

“Beras premium dan medium distribusinya lancar. Pelanggan banyak yang cari beras medium, mungkin karena lebih murah dan cukup enak rasanya. Selisih harga beras premium dan medium, hanya Rp 1.000 saja,” ujar dia. (ian)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved