Bandara Bali Utara

USUNG Konsep Tri Hita Karana dan Bedawang Nala, PT BIBU Pamerkan Desain Bandara Bali Utara 

Bandara Bali Utara ini diproyeksikan mampu menampung lebih dari 20 juta penumpang per tahun, dengan potensi pengembangan hingga 50 juta penumpang

ISTIMEWA
PELUNCURAN - Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko bersama CEO Alien DC, Hardyanthony Wiratama. PT BIBU Panji Sakti secara resmi telah meluncurkan desain bandara Bali Utara, kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM  - Progres pembangunan Bandara Internasional Bali Utara terus bergulir. Kabar terbaru, bandara yang akan dibangun di pesisir pantai Kecamatan Kubutambahan ini telah memiliki desain.

Desain tersebut dipamerkan dalam acara peluncuran desain Bandara Internasional Bali Utara di markas PT BIBU Panji Sakti, Kecamatan Kubutambahan, Rabu (24/9).

Diketahui, desain Bandara dirancang oleh perusahaan konsultan desain Alien Design Consultant (Alien DC).

Baca juga: BANDARA Bali Utara di Depan Mata, PT BIBU Pamerkan Desain Paduan Teknologi Modern & Tri Hita Karana

Baca juga: USAI Simulasi Malah Gempa Bumi Benaran Terjadi! Latihan di Buleleng, BPBD Lakukan Hal Ini 

 


PELUNCURAN - Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko bersama CEO Alien DC, Hardyanthony Wiratama. PT BIBU Panji Sakti secara resmi telah meluncurkan desain bandara Bali Utara, kemarin.
PELUNCURAN - Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko bersama CEO Alien DC, Hardyanthony Wiratama. PT BIBU Panji Sakti secara resmi telah meluncurkan desain bandara Bali Utara, kemarin. (ISTIMEWA)


CEO Alien DC, Hardyanthony Wiratama mengungkapkan, desain bandara ini mengusung filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan harmoni antara manusia dengan tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.

Filosofi ini dituangkan secara menyeluruh dalam tata ruang, arsitektur, dan lanskap bandara. Hasilnya adalah rancangan bandara berkelas dunia yang tidak sekadar modern, namun juga ramah lingkungan, dan ramah budaya.

“Kami terjemahkan secara konkret filosofi itu ke dalam tata ruang, pemilihan material, serta integrasi sebuah bandara internasional dengan lanskap alam Buleleng yang memesona,” ujar pria yang akrab disapa Hardy itu. 

Selain konsep Tri Hita Karana, desain Bandara juga mengusung konsep Bedawang Nala. Dalam mitologi Bali, Bedawang Nala merupakan seekor penyu yang membawa seluruh dunia (bumi) di punggungnya, bersama dua ekor naga mendukung dunia manusia.

“Bandawang Nala itu kita wujudkan dalam morfologi bentuk fasilitas-fasilitas airport ini. Misalnya di area inti, area transit, dan sebagainya. Areal transit ini juga menjadi areal outdoor yang mendukung kebudayaan. Kita siapkan Courtyard (ruang terbuka) di tengah bangunan yang bisa berfungsi sebagai tempat kesenian, termasuk tari Kecak ketika sunset,” jelasnya. 

Bandara Bali Utara ini diproyeksikan mampu menampung lebih dari 20 juta penumpang per tahun, dengan potensi pengembangan hingga 50 juta penumpang di masa depan. Untuk mendukungnya, akan dibangun dua landasan pacu sepanjang 3.600 meter yang memungkinkan bandara melayani pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380 dan Boeing 777.

Selain itu, terminal penumpang utama dirancang seluas 200 ribu meter persegi, lengkap dengan fasilitas modern yang ramah wisatawan. Tak ketinggalan, terminal kargo berkapasitas hingga 250 ribu ton per tahun akan dibangun, menjadikan bandara ini sebagai simpul logistik strategis yang mendukung perdagangan, distribusi pangan, serta rantai pasok nasional.

Sementara itu, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, menekankan bahwa rancangan ini bukan sekadar menghadirkan sebuah bandara baru. Konsep yang diusung adalah transformasi dari airport menjadi "artport". Erwanto menyebut konsep ini merupakan yang pertama di dunia. 

“Bali itu dikenal karena budayanya. Itulah yang kita usung. Sehingga mulai dari orang landing sudah terasa Balinya. Nanti di setiap pojok-pojok kita tampilkan budaya Bali, seperti tabuh gamelan, melukis, hingga menari. Itulah yang coba kita munculkan bahwa kita mengadopsi budaya Bali itu,” jelasnya. 

Erwanto juga mengatakan seluruh desain Bandara Internasional Bali Utara murni dikerjakan oleh anak bangsa. “Seperti kata pak Prabowo, kita tunjukkan bahwa kita mampu. Orang bilang tidak bisa, kita buktikan bahwa kita bisa. Ini desain terbaik bandara kita,” tegasnya. 

Ia juga menjelaskan konsep restorasi abrasi dalam pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Dikatakan, laut lokasi bandara Bali Utara, setiap tahun mengalami abrasi  5-10 meter. Melalui restorasi abrasi, pihaknya ingin mengembalikan daratan yang mengalami abrasi.  

Erwanto menambahkan, peluncuran desain Bandara ini merupakan wujud keseriusannya untuk merealisasikan Bandara Internasional Bali Utara. Melalui acara ini pula, pihaknya berharap ground breaking bisa segera dilakukan. 

“Komunikasi terakhir dengan presiden, beliau mengatakan akan segera membangun bandara ini. Karenanya ground breaking harus tahun ini. Mudah-mudahan 1 sampai 2 bulan ini sudah ground breaking,” harapnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved