Berita Buleleng

RUSAK 2.465 Titik PJU, Anggaran Terbatas, Dishub Buleleng Upayakan Perbaikan Skala Prioritas

Contohnya di ruas jalan utama wilayah Kecamatan Seririt, yakni di simpang empat Sudirman–Gajah Mada–Diponegoro–Udayana

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
BERI KETERANGAN - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra. Ia menjelaskan 2000 titik lampu di Buleleng dalam keadaan rusak dan masih diupayakan untuk perbaikan. 

TRIBUN-BALI.COM - Penerangan di sejumlah wilayah Kabupaten Buleleng belum optimal. Hal ini tidak terlepas karena kondisi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam kondisi rusak. 

Contohnya di ruas jalan utama wilayah Kecamatan Seririt, yakni di simpang empat Sudirman–Gajah Mada–Diponegoro–Udayana yang menjadi pusat aktivitas warga.

Minimnya penerangan menimbulkan kekhawatiran karena berpotensi mengganggu keselamatan pengguna jalan. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra mengungkapkan, secara total ada 16.065 titik PJU yang menjadi kewenangan Dishub Buleleng.

Tentu dari jumlah tersebut ada yang mengalami kerusakan. Namun ia menegaskan sudah dilakukan perbaikan secara bertahap. 

Baca juga: DESA Kubu Bangli Dimekarkan Jadi 5 Wilayah, Krama Antusias Pilih Kelian Banjar dan Kepling Baru

Baca juga: AYAH Timothy Minta Kejelasan Kematian Anaknya! Direktur RS Ngoerah Tindak Tegas Co Ass Perundung!

"Berdasarkan data, terdapat 6.296 titik yang mengalami kerusakan, dan hingga kini 3.831 titik telah berhasil diperbaiki. Sehingga saat ini sisa 2.465 titik yang perlu perbaikan," jelasnya, Minggu (19/10).

Gunawan tak memungkiri, 2.465 titik PJU rusak ini termasuk di wilayah Kecamatan Seririt. Namun ia memastikan paling lambat pada akhir Oktober 2025 ini, PJU rusak akan dipulihkan. 

"Kondisi gelap di Seririt sudah kami ketahui. Kerusakan disebabkan oleh usia komponen yang sudah melewati masa pakai. Sebab penggantian terakhir dilakukan tahun 2017," ucapnya. 

Lebih lanjut dikatakan, anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan PJU sekitar Rp 400 juta lebih. Dengan anggaran yang terbatas, tentu upaya perbaikan berdasarkan skala prioritas. Artinya sasaran perbaikan adalah pada ruas jalan yang dianggap paling vital. 

"Tak jarang saat melakukan perbaikan, kami menemukan kerusakan baru. Karenanya ke depan kami akan menambah pegawai melalui sistem outsourcing, sehingga perbaikan dan pendataan lebih optimal. Selain juga menambah armada skylift," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved