Berita Buleleng
JENAZAH Mang Bram Disemayamkan di Desa Adat Sanih, Pembalap Badung Meninggal di Sirkuit Bangli!
Ucapan duka cita ini disampaikan Humas IMI Bali Puja Astawa saat dihubungi jurnalis tribunbali.com pada Selasa 28 Oktober 2025.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Insiden kecelakaan menimpa pembalap muda asal Badung, bernama Komang Gede BAW alias Bram, saat mencoba sepeda motornya di sikuit drag race di Desa Landih, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
Kabarnya jenazah pembalap berusia 19 tahun ini akan disemayamkan di Desa Adat Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Perbekel Desa Bukti, Gede Wardana saat dikonfirmasi membenarkan adanya informasi jika jenazah Komang Gede akan disemayamkan di Desa Adat Sanih.
Ia menjelaskan, memang secara administrasi kedinasan, Komang Gede dan keluarga sudah lama pindah domisili ke wilayah Kabupaten Badung. Kendati demikian, ia dan keluarganya masih menjadi krama adat Sanih.
Walaupun sudah mendengar informasi tersebut, Wardana belum bisa memastikan kapan jenazah akan dibawa ke Desa Adat Sanih. Demikian pula ia juga belum mengetahui apakah jenazah akan dikebumikan atau langsung dikremasi.
Baca juga: JENAZAH Mang Bram Disemayamkan di Desa Adat Sanih, Pembalap Badung Meninggal di Sirkuit Bangli!
Baca juga: JENAZAH Mang Bram Disemayamkan di Desa Adat Sanih, Pembalap Badung Meninggal di Sirkuit Bangli!
"Apakah hari ini jenazah dibawa ke sini atau kapan, saya belum tahu. Termasuk apakah akan dikubur atau dikremasi. Mungkin besok untuk lebih jelasnya," ucap dia, dikonfirmasi Selasa (28/10/2025).
Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakaan tragis terjadi di sirkuit desa Landih, Bangli pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 11.00 wita.
Pembalap muda berinisial Komang Gede BAW, mengalami kecelakaan saat melakukan uji coba motor balapnya. Ia menabrak tembok pembatas sirkuit.
Komang Gede segera dilarikan ke RSUD Bangli untuk mendapat penanganan medis. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter jaga IGD RSUD Bangli, pembalap asal Kerobokan, Kabupaten Badung ini mengalami sejumlah luka serius.
Di antaranya cidera pada kepala, luka robek pada dagu, luka terbuka di paha kiri, lutut dan kaki kanan bagian bawah patah terbuka, dan luka lecet di perut. Pihak medis juga menyatakan jika Komang Gede meninggal dunia. (mer)
IMI Ucap Belasungkawa
Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bali, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pembalap muda Komang Gede BAW atau lebih akrab disapa Bram saat uji coba di sirkuit drag race di Desa Landih, Kecamatan Bangli pada Senin 27 Oktober 2025.
Ucapan duka cita ini disampaikan Humas IMI Bali Puja Astawa saat dihubungi jurnalis tribunbali.com pada Selasa 28 Oktober 2025.
"Kami sebagai pengurus IMI Bali turut berbelasungkawa dalam kejadian ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Puja.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Ketua IMI Bali Ajik Krisna terkait kejadian ini seperti apa langkah ke depannya agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca juga: TABRAK Tembok Pembatas Sirkuit, Nyawa Komang Tak Terselamatkan, Pembalap Badung di Sirkuit Landih
Baca juga: LUKA IRIS Tanda Nyata Pembunuhan Mandor di Subak Tenggaling Gianyar, Pelaku Dipastikan Lebih dari 1!
"Saya akan berkoordinasi dengan Ajik Krisna selaku Ketua IMI Bali terkait ini. Sepertinya kalau Ajik Krisna lagi ada di Bali akan langsung merapat (bertemu langsung di kantor IMI Bali)," imbuh Puja.
Pihaknya pun akan akan berkoordinasi dengan IMI Bangli dan Badung untuk lebih jelas bagaimana kejadian tersebut dan dimana kediaman rumah duka.
Pihaknya juga mengimbau kepada para pengurus IMI di Kabupaten/Kota agar selalu mengedepankan keamanan dan keselamatan anggotanya dalam berkegiatan baik latihan balap maupun lainnya.
Sementara itu Ketua Pengurus IMI Kabupaten Bangli, Anak Agung Gede Adi Suciarta, dikonfirmasi terpisah menyayangkan korban dan rekannya yang tidak mengajukan izin kepada pihak Desa sebagai pengelola sirkuit.
"Pertama saya menyayangkan motor korban tidak pakai rem depan. Kedua, yang paling fatal itu dia tidak berizin waktu melakukan pelatihan di Landih. Dia nyelonong begitu saja," ungkap Agung.
Ia menyampaikan bahwa di sana sudah ada pengelola dari Desa dan seharusnya siapapun itu baik pebalap maupun masyarakat jika akan menggunakan sirkuit melakukan koordinasi pemberitahuan kepada desa.
"Di sana kan sudah dikelola oleh pihak desa jadi seharusnya izin dulu kalau mau latihan. Jadi setidaknya ada pengawasan. Selain itu pembalap tidak menggunakan helm dan wear pack," imbuhnya.
Menurutnya di sana sudah terpampang jelas jika akan menggunakan sirkuit harap hubungi nomor berikut jadi setidaknya ada pengawasan.
Mengingat jarak kantor desa dan sirkuit lumayan jauh sehingga perlunya koordinasi atau izin dan tidak saling menyalahkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihaknya di IMI Bangli dari dulu sudah mewanti-wanti kepada semua anggota maupun pebalap baik itu latihan resmi dari IMI maupun latihan biasa atau apapun itu jika berada di sirkuit untuk mengenakan wearpack balap (pakaian pelindung khusus yang dikenakan oleh pebalap).
"Minimal helm lah dipakai jadi pengaman sebagai standar. Jangan gak pakai helm. Kejadian seperti sudah jadi peringatan keras bagi pebalap-pebalap yang masih ngeyel. No helm, no start. Kadang di kelas tertentu no wear pack, no start," tegasnya.
Kedepan pihaknya akan meminta kepada pengelola untuk menambah bantalan ban di pembatas sirkuit sebagai pengaman meskipun saat ini sudah terpasang tetapi perlu ditambah lagi.(*)
| Ruang Kelas Direhab, Siswa SDN 2 Liligundi Buleleng Sementara Belajar di Selasar |
|
|---|
| NEKAT Curi Sepeda Motor Bosnya, Agus Berdalih Ngaku Cari Istri Kerja di Denpasar |
|
|---|
| TRAGIS, Hendak Masak Malah Kompor Meledak, Nyoman Siti Kini Dirawat dengan Luka Bakar di Tubuhnya |
|
|---|
| Kompor Gas Meledak Saat Dinyalakan di Buleleng, Nyoman Siti Alami Luka Sekujur Tubuh |
|
|---|
| Hujan Seharian, Sejumlah Titik di Buleleng Diterpa Dampak Bencana |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.