Berita Buleleng
Laut Utara Buleleng Simpan Gas Alam Raksasa Senilai 23,3 Triliun Kaki Kubik
Laut utara Buleleng menyimpan “harta karun” energi yang luar biasa besar. Potensi gas alam mencapai 23,3 triliun kaki kubik
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG – Laut utara Buleleng menyimpan “harta karun” energi yang luar biasa besar.
Potensi gas alam mencapai 23,3 triliun kaki kubik (TCF)—setara dengan empat miliar barel minyak—ditemukan di dua titik besar, Blok Agung I dan Agung II.
Temuan ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bersiap membuka babak baru sejarah ekonomi daerah.
Baca juga: PEMKAB Segera Bentuk BUMD, Potensi Migas di Buleleng Mulai Dilirik Investor
Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengungkapkan, pihaknya kini tengah menyiapkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus migas untuk mengelola potensi raksasa tersebut.
“Laporannya sudah kami sampaikan ke Gubernur. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi. Namun sebelum itu, perlu ada BUMD yang bisa bersinergi dengan Pemprov Bali,” kata Sutjidra, Minggu (9/11/2025).
Menurut Sutjidra, investor yang sudah beberapa kali bertemu dengan pihak pemkab merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.
Baca juga: Ditemukan Potensi Gas Alam di Laut Utara Buleleng Bali 23,3 Triliun Kaki Kubik, Ini Langkah Pemkab
Eksplorasi awal pun telah dilakukan dan menunjukkan hasil menjanjikan.
“Mohon doanya agar proses ini berjalan lancar. Jika berhasil, ini akan memberi kontribusi besar bagi Buleleng,” ujarnya penuh harap.
BUMD Migas Disorot DPRD
Rencana besar ini ternyata juga menjadi sorotan DPRD Buleleng.
Dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Ranperda APBD 2026, Fraksi Golkar menegaskan pentingnya pembentukan Perusahaan Daerah (Perusda) Migas.
Juru bicara fraksi, Ketut Hermawan, menilai BUMD Migas bukan hanya soal bisnis, melainkan langkah strategis untuk mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian fiskal daerah.
“Partisipasi bisa dilakukan melalui pembentukan Perusda Migas atau minimal participating interest 10 persen. Ini akan meningkatkan PAD dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Baca juga: KAJI Pembangunan Pusat Rehabilitasi Narkoba, Pemkab Respon Saran BNNK Buleleng, Tercatat 102 Pecandu
Energi Baru, Harapan Baru
Jika eksploitasi berjalan sesuai rencana, tahun depan Buleleng bisa menjadi daerah penghasil gas alam pertama di Bali.
Tak hanya memperkuat ekonomi lokal, tapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat pesisir utara.
Dengan cadangan mencapai 23,3 triliun kaki kubik, Laut Buleleng berpotensi menjadi sumber energi strategis nasional yang mampu menyalakan semangat baru pembangunan Bali Utara.
“Kita harap ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi Buleleng,” pungkas Sutjidra. (*)
Berita lainnya di Berita Buleleng
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/gas-alam-di-Buleleng-wsf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.