Kisah Inspiratif

KISAH Pilu Ditinggal Pergi Ibu Sejak Kecil dan Ayah Stroke, Komang Bama Berjuang Lanjutkan Sekolah!

Sri Darmayanti menyampaikan apresiasi tinggi terhadap etos belajar Komang yang sangat tinggi di tengah kondisinya yang mengalami keterbatasan.

ISTIMEWA
Komang Adi Bama membantu sang ayah Ketut Bulat, yang sakit stroke untuk membuat canang dan menjualnya ke warung-warung sepulang sekolah. 

"Pulang sekolah saya bantu Bapak bikin canang bawa ke warung-warung," ujar Komang Bama lirih.
Komang Bama juga bertanggung jawab membantu ayahnya dengan menyiram tanaman dan mencari kayu bakar untuk memasak air dan nasi.

Meski berasal dari keluarga kurang mampu yang telah menerima bantuan dari beberapa relawan dan yayasan, semangat belajar Komang Bama tak pernah pudar. 

Ia mengaku tidak mengalami kendala dalam mengikuti pelajaran. Bukunya, yang merupakan bekas semester sebelumnya, masih bisa dipakai. 

"Bekas buku diambil tidak perlu beli buku, buku semester 1 dipakai semester 2," jelasnya. 
Ia juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tabuh, ini mencerminkan kecintaan anak ketiga dari 3 bersaudara ini dengan tradisi tanah kelahirannya.

Bagi Komang Bama, semua perjuangan ini didorong oleh satu cita-cita besar yakni bekerja di kapal pesiar. Ia menyadari bahwa profesi ini adalah jalan terbaik untuk menolong keluarganya. 

Ia kini terus mengasah kemampuannya dengan belajar Bahasa Inggris untuk mewujudkan mimpinya tersebut. "Ingin sekali kerja di Kapal Pesiar untuk bisa membantu orangtua," katanya. 

Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 2 Bangli, Ni Wayan Sri Darmayanti, menyatakan pihak sekolah terus memberikan perhatian dan motivasi khusus kepada Komang Bama. 

Menurutnya Komang Bama adalah sosok anak yang aktif, rajin, tidak pernah bermasalah, dan mampu berbaur dengan teman-temannya. 

"Komang diterima dan dirangkul, bahkan teman-temannya sering berbagi jajan dengannya," ucapnya.
Pihak sekolah juga menyatakan Komang Bama sebagai prioritas dalam pengajuan bantuan dan pernah mendapatkannya melalui program seperti Tali Kasih, Yayasan Relawan Bali, dan Yayasan Bali Children. 

Komang Bama juga merupakan penerima bantuan pemerintah berupa Program Indonesia Pintar (PIP), yang dimanfaatkan untuk membeli keperluan sekolah seperti buku, tas, dan sepatu.

Sri Darmayanti menyampaikan apresiasi tinggi terhadap etos belajar Komang yang sangat tinggi di tengah kondisinya yang mengalami keterbatasan.

"Kami guru senang Komang punya cita-cita ke kapal pesiar, dia tahu susahnya orangtua. Komang Adibama harus tekun belajar, tidak patah semangat, walaupun sakit pun dia tetap ingin belajar," pesannya.

Ketut Bulat dengan segala keterbatasan fisiknya akibat stroke mendukung penuh cita-cita sang anak. "Saya dukung cita-cita anak saya biar bisa mengangkat martabat keluarga," ucapnya dengan mata berkaca-kaca. 

Namun mengingat keterbatasan dirinya, ia berharap adanya relawan dan pemerintah yang terketuk hatinya memberikan perhatian, khususnya dalam membantu Komang Bama melanjutkan pendidikan.

Ketut Bulat terus berusaha memberikan pendidikan yang layak bagi ketiga anaknya, di mana putra pertamanya masih menempuh pendidikan, dan putrinya sekarang duduk di bangku pendidikan SMK 2 Bangli, dan Komang mengenyam pendidikan di SMPN 2 Bangli.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved