Berita Denpasar

SANUR Sumbang 32 Persen PAD Bagi Denpasar, Jaya Negara Sambut Baik SVF 2025, Tiket Gratis!

Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit 'Guna Dusun'

ISTIMEWA
TARIAN - Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit 'Guna Dusun' sebagai filosofi pemanfaatan bagi masyarakat.  

TRIBUN-BALI.COM - Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit 'Guna Dusun' sebagai filosofi pemanfaatan bagi masyarakat. 

Hadir tokoh-tokoh pariwisata, eksekutif dan legislatif dalam event tahunan ke-18 ini. Wali Kota Denpasar, Jaya Negara dengan bangga menyambut SVF 2025. 

"Kita patut berbangga, hanya dengan 10 hari saja event ini sudah jadi," sebutnya. Baginya SVF dan Sanur adalah dua hal yang sama-sama penting. 

Sebab Sanur selama ini, menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Denpasar. "Perlu kami sampaikan Rp2 triliun PAD Denpasar ini 32 persennya disumbang dari Sanur, yaitu sekitar Rp647 miliar," sebutnya. 

Sehingga wajib bagi Pemkot Denpasar, ikut merawat Sanur dan menjaga destinasi andalan ibu kota Bali ini. Dengan kolaborasi pemerintah, pengusaha dan masyarakat. "Kayak waktu pandemi, kami tata jogging track," sebutnya. 

Baca juga: Sanur Village Festival 2025 3 Hari, Usung Spirit Guna Dusun Filosofi Pemanfaatan Bagi Masyarakat!

Baca juga: FAKTA PILU, Terduga Pelaku Bom di SMAN 72 Jakarta Ternyata Korban Bullying, Siswa Ingin Balas Dendam

OPENING - Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit 'Guna Dusun' sebagai filosofi pemanfaatan bagi masyarakat. 
OPENING - Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit 'Guna Dusun' sebagai filosofi pemanfaatan bagi masyarakat.  (ISTIMEWA)

Sanur Village Festival (SVF) kembali hadir pada 7-9 November  2025  di Muntig Siokan, Pantai Mertasari  Sanur. Gelaran ke-18 ini mengangkat tema "Guna Dusun". Tema ini dianggap memiliki makna mendalam tentang pengabdian diri dan pemanfaatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Festival ini dirancang untuk memadukan keindahan budaya Bali, dengan semangat kebersamaan melalui musik, kuliner, seni, budaya, dengan gaya hidup berkelanjutan.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra, mengatakan festival tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir Kota Denpasar ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi Sanur

“Tujuan festival ini agar orang datang menikmati Sanur Festival, sekaligus mengenal destinasi lain di sekitarnya,” ujarnya saat Pres Conference di Santrian Art Gallery, Hotel Griya Santrian Sanur, Senin (3/11).

Tahun ini, Sanur Festival mengangkat tema “Guna Dusun”, terinspirasi dari karya sastra geguritan Selampah Laku ciptaan tokoh spiritual Sanur, Ida Pedanda Gede Made Sidemen.

Menurut Sidharta, “Guna Dusun” ini sebuah penghargaan luar biasa. "Guna Dusun bukan sekadar istilah, tetapi filosofi hidup bagaimana seseorang memelihara diri dengan ilmu agar berguna bagi orang lain,” ujar Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini.

Ia menjelaskan, istilah ini berakar dari ajaran tokoh yang diangkat dalam festival ini, yang dalam otobiografi Ida Pedanda Made Sidemen menulis bahwa dirinya tak memiliki karang sawah, melainkan karang awak diri sendiriyang harus dipelihara dengan pengetahuan dan keutamaan hidup.

“Artinya, beliau mengisi dirinya dengan ilmu agar bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Idep beline mangkin makinkin mayasa

lacur Tong ngelah karang sawah Karang awake tandurin Guna dusun Ne

kanggo ring desa-desa

Yang mempunyai makna dalam kesederhanaan, sehingga untuk melanjutkan kehidupan maka timbul filosofi menanam pada karang awak, yakni tidak lain adalah dengan mengisi diri dengan ilmu pengetahuan.

Dengan ilmu pengetahuan dalam diri ini maka akan menumbuhkan Guna Dusun, yang berarti berguna bagi
seseorang. Lebih jauh, nilai tersebut selaras dengan pesan yang relevan di era modern.

Dengan kemajuan teknologi, banyak hal dapat dilakukan untuk berbagi ilmu dan memberi manfaat. “Ilmu bukan hanya untuk diri sendiri, tapi harus dibagikan agar membawa manfaat bagi orang lain,” imbuhnya.

Gusde Sidharta  berharap, pengangkatan tema Guna Dusun dalam Sanur Festival ke 18 ini  tahun ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya dan menjaga keseimbangan antara adat, budaya, dan pariwisata.

“Semoga nilai-nilai ini bisa memberi manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat Sanur dan Bali pada umumnya,” ungkapnya.

“Ini tentang bagaimana kita bisa memberi sumbangsih terhadap daerah kita sendiri, tempat kita mencari kehidupan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Pariwisata harus memberikan guna bagi Sanur,” ujarnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung lima hari, Sanur Village Festival ke- 18 tahun 2025  ini hanya digelar selama tiga hari, terpusat di Muntig Siokan, Pantai Mertasari. Meski lebih singkat, rangkaian acara tetap beragam dan sarat makna.

SVF 2025 menghadirkan berbagai kegiatan yang menyemarakkan festival. Seperti festival kuliner,seperti lomba ngelawar dengan tema laut Sanur, lomba barista, fruit carving, dan yang tidak kalah menariknya SVF 2025 ini ada Sanfest Sandikala Run.

Sementara pertunjukan musik, dan seni budaya akan ada penampilan dari musisi lokal dan nasional, termasuk  Navicula dan Sandrina Malakian, Gugun Blues Shelter, Pongki Barata feat Fatur hingga Yovie&Nuno. 

“Kami juga menjajaki olahraga yang sedang populer seperti padel, serta menghadirkan seni instalasi dan lomba fotografi,” jelasnya.

”Kami menyadari untuk menjadi ajang tahunan yang dinanti masyarakat maupun wisatawan mancanegara diperlukan sebuah kreativitas dan inovasi yang selalu berkembang dan tidak boleh stagnan,” kata dia

Sidharta menambahkan, Sanur Village Festival ke 18 bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga wadah kreatif dan refleksi nilai-nilai sosial, budaya, serta lingkungan.

 “Festival ini ruang kreatif bagi warga Sanur, juga gerakan komunitas yang peduli pada keberlanjutan. Nilai-nilai luhur budaya, sosial, dan lingkungan tetap kami jaga agar pariwisata Sanur berkelanjutan,” tegasnya.

Ia berharap penyelenggaraan tahun ini kembali menegaskan peran Sanur sebagai destinasi aman, kreatif, dan inspiratif. “Sejak awal, Sanur Festival telah menjadi simbol bahwa Sanur tetap hidup, aman, dan terbuka bagi siapa pun untuk berkarya,” tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved