Berita Gianyar

Gianyar Sulprus 6.743 Ekor Babi, Stok Babi Saat Galungan Melimpah

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar, Rabu (12/11), estimasi kebutuhan babi tersebut berdasarkan populasi penduduk

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
DIPERIKSA PETUGAS - Petugas Distanak Gianyar, Bali saat memeriksa kondisi daging babi untuk keperluan Hari Raya Galungan, belum lama ini.  

"Berat babi rata-rata 100 kilogram per ekor, sementara berat karkas 60 persen dari berat hidup. Terkait harga, di pasaran saat ini berkisar Rp 40 ribu untuk babi hidup," ujarnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Bali Besok 12 November 2025, Hujan Lebat Guyur Gianyar, Waspada Pohon Tumbang

Terpisah, UPTD Keswan III Distanak Gianyar mengimbau agar masyarakat memperhatikan limbah pemotongan babi agar tidak mencemari lingkungan, karena dapat menimbulkan penyakit.

Kepala UPTD PUSKESWAN III Kabupaten Gianyar, drh. Arya Dharma, mengungkapkan bahwa pembuangan limbah pemotongan babi secara terbuka dapat meningkatkan kadar amonia dan bahan organik di lingkungan, memicu pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus, serta parasit seperti Taenia solium dan Trichuris suis.

"Pembuangan limbah secara terbuka berpotensi menyebabkan pencemaran air tanah dan menimbulkan penyakit zoonosis. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan sistem pengolahan limbah terpadu untuk meminimalkan risiko kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan," ujar Arya Dharma.

Limbah cair dan padat dari proses pemotongan babi dapat menjadi sumber pencemaran air dan tanah jika dibuang langsung tanpa pengolahan.

Kandungan protein dan lemak tinggi dalam darah dan isi perut babi mempercepat pertumbuhan mikroba pembusuk, yang dapat memicu diare, infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, gangguan pernapasan, dan keracunan makanan.(weg)

Baca juga: Kejari Gianyar Bali Akan Lelang Barang Rampasan Negara Senilai Rp 408 Juta

Terapkan Pengolahan Limbah Sederhana

Untuk mengatasi masalah ini, Kepala UPTD PUSKESWAN III Kabupaten Gianyar, drh. Arya Dharma menyarankan penerapan teknologi pengolahan limbah sederhana seperti biofilter atau biogas digester.

Selain dapat mengurangi pencemaran, teknologi ini juga berpotensi menghasilkan energi alternatif ramah lingkungan dari proses penguraian limbah organik.

"Dengan meningkatnya kesadaran dan pengawasan terhadap pengelolaan limbah, diharapkan masyarakat dapat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan tetap menjaga kesehatan lingkungan dan keselamatan publik," ujarnya. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved