Penemuan Mayat di Jembrana

JENAZAH Syakur Dikenali Kenakan Jimat di Pinggang, 1 Korban KMP Tunu Terapung di Pesisir Gilimanuk

Jenazah laki-laki tersebut teridentifikasi bernama Mukhamad Syakur (37) asal Desa Krapyakrejo, Kecamatan Gading Rejo, Pasuruan, Jawa Timur.

ISTIMEWA
EVAKUASI - Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Jembrana mengevakuasi jenazah Mukhamad Syakur yang ditemukan di pesisir Pantai Penginuman, Gilimanuk untuk dibawa ke RSU Negara, Jembrana, Senin (6/10). 

TRIBUN-BALI.COM  - Polda Bali menyerahkan jenazah serta dokumen pendukung korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Kamar Jenazah RSU Negara, Jembrana, Selasa (7/10) siang.

Jenazah laki-laki tersebut teridentifikasi bernama Mukhamad Syakur (37) asal Desa Krapyakrejo, Kecamatan Gading Rejo, Pasuruan, Jawa Timur. Hal identik yang memastikan jenazah tersebut adalah korban dari ciri fisik di rahang atasnya.

“Kami mengkonfirmasi bahwa sesuai hasil pemeriksaan, jenazah yang ditemukan adalah salah satu korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam 2 Juli lalu,” ungkap Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati saat dikonfirmasi, Selasa (7/10).

Jenazah Syakur ditemukan nelayan setempat di pesisir Pantai Penginuman, Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Penemuan jenazah tersebut langsung dilaporkan ke petugas terdekat. Petugas lantas datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi. 

Baca juga: TEGA Bunuh Bayinya Lalu Dikubur di Bawah Pelinggih di Batubulan Kangin, ART Sempat Alami Pendarahan!

Baca juga: TEWAS Penumpang Pikap Usai Tabrak Pantat Truk yang Mogok di Kuwum Mengwi, Diduga Tak Perhatian 

PEMBERANGKATAN - Suasana saat jenazah bakal diberangkatkan dari RSU Negara menuju rumah duka di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa 7 Oktober 2025.
PEMBERANGKATAN - Suasana saat jenazah bakal diberangkatkan dari RSU Negara menuju rumah duka di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa 7 Oktober 2025. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, seorang nelayan yang merupakan saksi awalnya melihat sosok jenazah tersebut mengapung sekitar pukul 12.30 WITA.

Karena penasaran, saksi yang diketahui bernama Lukman lantas mendekatinya. Dan yang mengapung adalah sosok jenazah. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. 

Syakur dipastikan salah satu korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam tiga bulan lalu. Jenazah Syakur ditemukan masih mengenakan jaket dan celana training warna hitam serta sejumlah identitas penting.

Selain identitas diri yang bersangkutan, juga ditemukan identitas kendaraan roda dua, kunci sepeda motor hingga sejumlah uang tunai senilai Rp 1,4 juta lebih dalam tasnya.

Setelah ditemukan, petugas lantas mendatangani lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan serta identifikasi awal. Setelah itu, jenazah kemudian dievakuasi menuju RSU Negara dengan mobil ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana. 

Tim INAFIS kemudian melakukan identifikasi lanjutan guna mengungkap kebenaran identitas jenazah tersebut serta penyebab kematiannya.

Sementara itu, petugas DVI Bid Dokkes Polda Bali, dr Eni menyebutkan, ciri identik yang menunjukkan jenazah adalah korban KMP Tunu Pratama Jaya adalah ditemukan celah pada rahang atas (sumbing) dan dikonfirmasi pihak keluarga.

Kemudian juga diperkuat dengan pakaian yang digunakan, serta identitas pribadi dan kendaraan yang masih melekat pada tubuh korban. “Pihak keluarga juga. Selain itu juga didukung pihak data primer yang ada,” tandasnya.

Setelah ini, kata dia, pihak DVI Polda Bali bakal melaporkan temuan jenazah yang dikonfirmasi sebagai korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya ke posko induk di Jawa Timur.  

Setelah proses serah terima, peti jenazah korban kapal tenggelam di Selat Bali pada tiga bulan lalu tersebut lantas diberangkatkan menggunakan ambulans menuju rumah duka di Pasuruan. 

Pihak keluarga korban juga sudah datang ke Jembrana untuk memastikannya. Mereka berkoodinasi dengan Polres Jembrana serta RSU Negara.

Pihak keluarga meyakini jenazah tersebut adalah korban KMP Tunu karena melihat sesuai fisik dan pakaian yang dikenakannya. 

Selain itu, korban juga diketahui mengendarai mobil pikap dengan muatan mebel dan sering melakukan pengiriman Jawa-Bali. Selain itu, yang identik adalah penggunaan jimat pada pinggang korban. 

Menurut pantauan Tribun Bali, sedikitnya ada tiga orang keluarga mulai dari adik korban hingga sepupu datang ke ruang jenazah RSU Negara. Saat ini mereka masih menunggu sejumlah dokumen dari Polda Bali untuk selanjutnya dipulangkan menuju rumah duka di Pasuruan.

“Kami (keluarga) mendapat informasi dari kepolisian di Pasuruan bahwa ada penemuan jenazah dan diduga korban dari kapal tenggelam,” sepupu korban, Muhamad Hasan (43) didampingi keluarga lainnya di RSU Negara, Selasa (7/10).

Dia melanjutkan, ketika ditunjukkan fotonya tersebut, keluarga mulai memastikan bahwa jenazah tersebut adalah keluarganya. Melihat dari pakaian yang digunakan yakni celana pendek dan jaket serta tas pinggang yang melekat.

Dia mengungkapkan, korban Syakur tersebut merupakan pengusaha meubel yang sering atau biasa mengirim barang ke Bali. Selain itu, ciri identik yang paling diingat keluarga adalah sejak kecil ada bibir sumbing atau pada bagian giginya tidak begitu rata.

“Dini hari tadi (kemarin) kami sudah yakini dengan ciri fisik yang identik tersebut. Kemudian pakaian (kaos dan celana) yang digunakan sampai saat ini. Bukti pakaian yang digunakan juga terlihat dari CCTV di rumah kami (Pasuruan) sebelum berangkat ke Bali,” ungkapnya.

“Istrinya juga sangat meyakini bahwa korban akan pulang atau kembali. Memang suatu keajaiban,” tandasnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved