Hari Kemerdekaan RI

Cerita Komang Tri, Siswi Klungkung Pembawa Teks Proklamasi di Istana, Harus Latihan Angkat Beban

Siswi kelas XII SMA Negeri 1 Semarapura, I Komang Tri Setia (17) kembali bertugas dalam rangkaian peringatan Hari Kemberdekaan

Istimewa
KIRAB - Komang Tri Setia saat membawa baki pada prosesi kirab dari Monas ke Istana Merdeka saat peringatan HUT ke-79 RI di Jakarta, Minggu (17/8/2025) pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Siswi kelas XII SMA Negeri 1 Semarapura, I Komang Tri Setia (17) kembali bertugas dalam rangkaian peringatan Hari Kemberdekaan RI ke-80. 

Komang Tri Setia yang juga Purna Paskibraka tahun 2024 tahun ini dipercaya bertugas sebagai pembawa teks proklamasi pada prosesi kirab dari Monas ke Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025) pagi. 

"Tentunya saya sangat bangga dan terharu, karena bisa dipanggil kembali dalam tugas yang mulia yaitu bisa mengikuti HUT RI ke-80," ungkap Komang Tri Setia saat dikonfirmasi, Minggu (17/8/2025).

Komang Tri Setia bersama rekan Purna Paskibraka Duta Pancasila lainnya, Kirana Ashawidya Baskara mengantar bendera merah putih dan teks proklamasi menuju ke Istana Merdeka.

Mereka keluar dari Monas menaiki kereta kencana Garuda Praba Yaksa, dengan ditarik oleh 8 kuda. Juga dikawal oleh 145 pasukan berkuda dan diiringi alunan drum band. 

Baca juga: Gerakan Pengibaran Bendera “One Piece” di Bali Makin Marak, Pedagang: Takut Bikin Masalah

Iring-iringan kirab juga diiringi pasukan dengan memakai pakaian adat dari berbagai wilayah di Indonesia, melewati antusiasme warga, yang suka cita menyambut HUT ke-80 RI.

Ada cerita menarik, saat Komang Tri Setia melakukan persiapan untuk menjadi bertugas sebagai pembawa teks proklamasi pada prosesi kirab.

Putri dari pasangan I Nyoman Subrata dan Yovita Magdalena Dewi Astutimita harus berlatih selama 2 minggu.

Baca juga: Pedagang di Gianyar Sepi Pembeli Bendera Merah Putih, Warga Justru Banyak Minta One Piece 

Termasuk melaksanakan gladi selama 3 hari, sebelum menjalankan tugas.

"Persiapannya hampir sama seperti saat menjadi paskibraka, hanya ditambah dengan latihan angkat beban," ujar Komang Tri Setia.

Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat saat tugas kirab sebagai pembawa teks proklamasi, ia harus membawa peti yang beratnya sekitar 5 kilogram.

"Karena beban yang kamj bawa bukan hanya bendera seperti paskibraka pada umumnya, tapi saat kirab kami membawa peti yang beratnya sekitar 5 Kg. Jadi kami harus berlatih angkat beban supaya terbiasa," ungkap dia

Sebelum melaksanakan tugas, Komang Tri Setia harus menjalani karantina selama 17 hari seperti paskibraka.

"Setelah saya menjalankan tugas kirab, saya akan kembali ke daerah saya, tidak ada kegiatan lain," ungkapnya.

Pada tahun lalu, Komang Tri Setia dipercaya sebagai pembawa baki bendera pusaka saat upacara penurunan bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam rangka perayaan HUT ke-79 RI.

Sementara tahun ini, peringatan HUT ke-80 RI dipusatkan di Jakarta. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved