Berita Tabanan

Kepala Kwarcab Pramuka Tabanan, Sayangkan Ulah Oknum Guru Lakukan Asusila

Kepala Kwarcab Pramuka Tabanan, Sayangkan Ulah Oknum Guru Lakukan Asusila

net
Ilustrasi- Foto tak terkait berita. 

 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kwartir Cabang (Kwarcab) angkat bicara mengenai oknum pembina pramuka yang melakukan asusila kepada siswa. Bahkan semua yamg dilakukan sangat jauh dari nilai ke pramukaan.

Kepala Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Tabanan, Dr. I Gede Susila, S.Sos., menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kasus tersebut. Pihaknya mengaku oknum tersebut sangat mencoreng pramuka di Tabanan

"Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum tersebut sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai luhur Gerakan Pramuka," ujarnya.


Pihaknya pun mengaku mendukung langkah tegas Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai aturan yang berlaku.


"Harus ditindak sesuai aturan yang berlaku. Agar tidak mencoreng nama baik kwarcab," bebernya.


Susila menambahkan, Kwarcab Tabanan akan memperketat pengawasan terhadap pembina dan pelatih kegiatan Pramuka di semua satuan pendidikan. 


"Kami akan memperkuat sistem pembinaan dan memastikan hanya pembina yang memiliki integritas dan rekam jejak baik yang diberi mandat mendampingi peserta didik,” tegas Susila. 


Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, A.P., M.Si meminta kepada sekolah dimaksud untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para siswa yang menjadi korban penerimaan video tidak senonoh tersebut. Disamping itu, pihaknya juga akan  menguatkan kembali sosialisasi dan literasi digital secara masif di sekolah-sekolah, dengan fokus pada edukasi penggunaan media sosial yang bijak dan pemahaman UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 


"Kami meminta agar siswa dilakukan pendampingan karena mereka masih dibawah umur," jelasnya.


Darma Utama menegaskan, pihaknya tidak pernah menugaskan ataupun merekomendasikan AEWP sebagai pembina Pramuka secara resmi.


"Penugasan tersebut dilakukan oleh sekolah swasta yang bersangkutan, bukan dari Dinas Pendidikan," imbuhnya. 


Diberitakan sebelumnya, Beredar chat what App seorang Guru yang mengajar pramuka di Kabupaten Tabanan yang porno kepada siswa. Pada chat itu terlihat oknum guru tersebut mengirim yang diduga sehumlah video porno. 


Kasus itu pun dilaporkan siswa ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga setempat. Mengingat oknum guru yang menjadi pembina pramuka tidak sesuai dengan nilai kepramukaan.


Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan pun langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh seorang oknum guru. Dari informasi yang didapat ternyata pembina pramuka itu merupakan guru honorer berinisial AEWP, yang mengajar kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di salah satu SMP swasta di Kabupaten Tabanan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved